NAHDLATUL GOLKAR DARI KUITANSI ...

Edisi: 07/01 / Tanggal : 1971-04-17 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :


BEBERAPA hari terachir ini orang-orang Nahdhatul Ulama
berbitjara pahit dan keras seperti PNI sebelumnja. "Apapun jang
akan menimpa diri saja, saja akan tetap berbitjara sekarang",
kata Sekretaris Djenderal partai Jusuf Hasjim. Jang
dibitjarakannja sudah tentu tentang Sekber Golkar, tentang jang
lazim disebut "ekses-ekses" dan tekanan-tekanan. Didepan
sedjumlah pemuda-pemuda jang djuga disebut Generasi Muda
digedung Balai Budaja minggu lalu ia menjebutkan beberapa
tjontoh, antara lain tentang seorang wanita NU landjut usia jang
disetrom listrik. Meski pun anehnja sebagian hadirin tertawa dan
meskipun Jusuf Hasjim menjebut Golkar dengan nama samaran
"golongan X", Sekdjen PB NU itu nampak serius sekali tentang
paksaan-paksaan para penguasa setempat kepada anggota-anggota
partainja untuk ikut Pohon Beringin. "Kalau rakjat melawan masih
bisa ditembaki, tapi kalau mereka djadi apatis? Tak ada
peraturan jang bisa menindak orang jang manggut-manggut sadja
tapi sebenarnja tak mau berbuat apa-apa".

; Sampai sekarang, dan mungkin djuga nanti, memang ada laporan
tentang orang jang ditembak hanja karena manggut-manggut.
Agaknja disitulah masih terletak harapan Jusuf Hasjim: dalam
laut memang dapat diduga, tapi dalam hati siapa tahu ada tanda
gambar NU? Maka, udjar tokoh partai dan bekas tentara itu: "Kami
belum berbitjara tentang kekalahan".

; Tjiuman ditangan. Walaupun demikian, bukan tidak beralasan djika
NU kini tjemas tentang kemunduran. Di Djakarta pers dan
lain-lain ramai dengan berita masuknja Habib Muhammad bin Ali
dari Kwitang kedalam Golkar. Meski pun ulama penganut
"ahlussunah wal djamaah" itu bukan anggota NU, namun seperti
dikatakan oleh seorang anggota pimpinan PMII, pengikut Habib
jang setiap Minggu datang mentjium tangan dan mendengarkan
pidato putera almarhum Habib Ali Al-Habsji itu sebagian besar
adalah massa NU. Adakah masuknja Habib Muhammad putera Habib Ali
kedalam Golkar akan menjebabkan eksodus djamaahnja dari tanda
gambar No. 3 ketanda gambar No. 5? "Kepada djamaah saja tidak
memaksa", kata sang Habib kepada Sjahrir Wahab dari TEMPO. "Laa
ikraha fiddin. Setiap…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?