DUNIA TITIEK SANDHORA, HAMPIR ...

Edisi: 07/01 / Tanggal : 1971-04-17 / Halaman : 28 / Rubrik : MS / Penulis :


BARU beberapa hari jang lalu ia kembali ke Istora Senajan, dan
manusia jang berdjubel dipesta ulang tahun ke-25 Siaran ABRI itu
masih menjorakinja ketika ia menerima tanda penghargaan sebagai
penjanji pop terkemuka dewasa ini. Tiga tahun jang lalu ia
pernah berdiri dipanggung sematjam itu, djuga di Senajan. Ia
menjanjikan sebuah lagu Pertemuan dan samasekali tidak
mendapatkan sambutan. Kini sebuah lagu jang dinjanjikan dalam
duet, berdjudul Dunia Belum Kiamat seperti djuga beberapa
lagunja jang lain, bisa bertahan untuk beberapa bulan. Bahkan
lagu itu pulalah jang mengilhami Chaidir Rachman untuk membuat
sebuah film musikal. "Saja sebelumnja tidak pernah menaruh
perhatian pada lagu-lagu Titiek", kata Nja' Abbas Akub, penulis
skenario film Dunia Belum Kiamat itu. Tapi popularitas Sandhora
agaknja mendorong Nja' Abbas untuk sekali-kali mendengarkan
njanjiannja dengan chidmat.

; Tawaran untuk membawakan peran Titiek Sandhora dalam film itu
sesungguhnja menopang kepopulerannja jang sedang disaingi oleh
beberapa penjanji lain. Betapa tidak di Indonesia dewasa ini
tengah diprodusir lebih dari selosin penjanji jang rata-rata
mampu meng-adaptasikan gaja Sandhora. Adrijani misalnja, dalam
menjanjikan lagu Berlajar bisa persis mengutip awalan e Sandhora
dalam setiap angkatan suara hingga lagu itu djadi "e-berlajar
...." dan seterusnja. "Itu memang tjiri chas saja", kata
Titiek. Dan tjiri itu pulalah sekarang jang banjak ditiru oleh
pendatang-pendatang baru, baik jang masih berlatih di TVRI
maupun jang sudah mendapat tempat di Remaco dan
perusahaan-perusahaan piringan hitam lainnja.

; Titiek Sandhora menjadari bahwa ia "akan selalu ditiru". Tapi
ia tidak mengatakan bahwa para peniru itu akan mendjadi
saingannja. "Memang mudah meniru awalan e seperti jang banjak
terdapat dalam lagu saja. Perbedaannja hanjalah: saja tidak
memaksakannja", katanja pula. Semua itu menundjukkan bahwa
sebenarnja dunia Sandhora kelihatan mulai berkabut. Dan kabut
itu semakin mentjemaskan ketika njanjian duetnja djuga
dibuntuti. Sandhora dan Muchsin adalah penjanji duet pertama
sebelum muntjul pasangan Benjamin dan Ida Royani, Alfian dan
Tetty Kadi ataupun pasangan-pasangan lainnja. Situasi jang
mentjemaskan itu sesungguhnja disebabkan karena Remaco tidak
kelihatan melindungi penjanji-penjanji jang diprodusirnja.
Titiek Sandhora memang bukan penjanji Remaco karena selama ini
ia dikontrak oleh 2 orang pemilik modal. Satu diantaranja Ang Ka
Loang namanja. Orang Surabaja ini adalah dealer ph Remaco jang
berani memborong seluruh ph Titiek Sandhora, baik solo maupun
duet. Kesempatan ini menimbulkan iri pada dealer jang lain, jang
kemudian setjara sengadja mentjukongi penjanji-penjanji lainnja
atau jang bisa mengambil oper gaja Sandhora.

; Bukan penjanji alam

; Paberik piringan hitam Remaco jang konon bangkit dari antjaman
kebangkrutannja setelah Sandhora menjanjikan lagu "Gedunglah
pandjang ditanah pasir", agaknja tidak mempedulikan bahaja
tergesernja Titiek dari kepopulerannja sekarang. Ini memang
tidak ada salahnja karena belakangan ini, Remaco lebih berfungsi
sebagai pertjetakan ph. Maka terdjadilah dipaberik jang terletak
didjalan Gedung Pandjang pinggir Djakarta Kota itu, suatu
persaingan bebas jang mengakibatkan setidaknja, muntjulnja
banjak lagu dan penjanji jang hanja bertahan untuk tidak lebih
dari sebulan.

; "Tapi saja jakin, Titiek bisa bertahan sampai 2 tahun lagi",
kata Muchsin sesaat sebelum shooting filmnja di Puri Ekawarna,
Kebajoran. "Dia masih tjukup mampu meninggalkan
saingan-saingannja," ujarnja pula menambahkan. Kejakinan
partner Sandhora ini bertolak belakang dengan penglihatan Idris
Sardi, musikus jang belakangan ini paling laris. Penata musik
beberapa film Indonesia itu rupanja baru bertemu Sandhora pada
hari-hari rekaman film Dunia Belum Kiamat. "Saja dapatkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…