SUMISKUN YANG SIPIL

Edisi: 09/01 / Tanggal : 1971-05-01 / Halaman : 06 / Rubrik : NAS / Penulis :


SUPAJA konsekwen mendjalankan tjita-tjita politiknja, seorang
tak boleh memandang politik sebagai tempatnja "mentjari nafkah",
kata Sumiskum. "Selama periuk keluarganja masih tergantung dari
kegiatan politiknja itu, selama itu ia akan selalu gojah".
Sumiskum paling tidak sedang menundjuk pada dirinja sendiri.

; Menemukan tempat tinggalnja jang baru, adalah menemukan sebuah
istana ketjil jang dibangun didaerah baru, dengan satu
perhitungan tentang kemungkinannja dimasa depan. Terletak
diudjung djalan Tulodong jang sempit di Kebajoran Baru dengan
sekian liku-likunja, diperlukan bertanja tidak kurang dari 4
kali untuk sampai pada sebuah bangunan anjar jang dikurung oleh
pagar bambu jang rapi: sebuah rumah bertingkat dua dengan kolam
ikan diatasnja, dikelilingi oleh halaman kebun jang luas. "Ini
saja bangun sendiri, rentjana dan dekornja djuga saja kerdjakan
sendiri", katanja. "Ini sebagian kerdja saja, membeli tanah,
lalu membangun rumah dan mengontrakkannja kepada orang asing".
Dari tingkat atas jang membuka pandangan ketanah kosong jang
masih luas ia menundjuk: "Di depan sana akan dibangun perumahan
Menteri-menteri. Nanti disamping sini akan dibuat djalan besar
keluar ke Gatot Subroto. Dan rumah saja ini akan berharga 1.500
dollar sebulan. Saja bisa hidup dari sini, tak usah tergantung
dari pemerintah".

;…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?