Bahayanya Bijaksana

Edisi: 16/01 / Tanggal : 1971-06-19 / Halaman : 35 / Rubrik : OR / Penulis :


APA jang sedang berlangsung di Training Center Persatuan
Bulu-tangkis Seluruh Indonesia di Senajan memang berbeda dengan
adegan-adegan jang terdjadi di Taman Ismail Marzuki.
Digelanggang Bulutangkis bisa sadja sebuah "komedi" (TEMPO, 1
Mei 1971) berachir dengan kesedihan, setidaknja bagi
pemain-pemain Mintarja, Jumarto dan Budiman jang ketiganja
kebetulan dari PBSI Djaya. Dan apa jang selandjutnja akan
terdjadi mendjelang hari- hari penentuan Team PBSI jang akan
diturunkan dalam kedjuaraan Asia III di Djakarta dalam bulan
Agustus jang akan datang, mungkin sadja merupakan "tragedi" bagi
Indra Gunawan, Nara, Iie atau Kristian barangkali.

; Setelah Seleksi bulan April usai, maka semua matapun disorotkan
pada TC PBSI untuk Kedjuaraan ABC nanti. Jang usil mempunjai
alasan untuk bertanja, mengapa Theresia Widiastuti, pemain
single puteri dari Djawa Tengah, jang tidak mengikuti Seleksi
dimasukkan pula dalam TC, pada hal sebelumnja ada ketentuan,
bahwa ketjuali pemain-pemain tertentu seperti Rudy dan Muljadi,
jang lainnja harus mengikuti Seleksi? Ketika pertanjaan itu
menjinggung telinga Sudirman, Ketua Umum PBSI itu tjepat
reaksinja: "Itu akibat kesalah-pahaman antara orang tua Tuti dan
Pengurus Besar". Dan demi keadilan, agar akibat kesalah-pahaman
itu tidak mendjadi beban pemain harapan Tuti, Pengurus Besar
kemudian mengikut-sertakannja dalam TC. Tetapi sudah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…