REMAJA SASTRA

Edisi: 19/01 / Tanggal : 1971-07-10 / Halaman : 15 / Rubrik : SN / Penulis :


SEPERTI dipeladjari anak peladjar dari bukunja HB Jassin, dahulu
Chairil Anwar pernah menulis esei pandak dengan djudul jang
djuga pandak: Hoppla. Lebih seperempat abad kemudian jaitu
satu-dua bulan ini, di ibukota berdiri sebuah studi grup sastra
jang mengambil nama djudul tulisan sang penjair jang dibilang
djalang, dengan membuang satu p dan djadilah Hopla. Tudjuannja
--awas kedengarannja agak muluk -- seperti dikatakan ketuanja
"ingin melakukan pembangunan spirituil masjarakat". "Hopla itu
sematjam kata seru untuk melakukan lompatan djauh kemuka", kata
ketua. Dan ketua ini Mansur Samin namanja, penjair kawakan jang
boleh diharap meningkatkan itu grup remadja mendjadi
semi-dewasa.

; Kebadjikan. Dan ini boleh dianggap salah-satu bukti kedatangan
Mansur benar-benar suatu unsur dalam program djangka pandak
Hopla…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.