Dilema Pembangunan Diantara Kursi...
Edisi: 21/01 / Tanggal : 1971-07-24 / Halaman : 06 / Rubrik : NAS / Penulis :
"Kalau Golkar menang 100%, saja akan keluar dari Golkar dan
membentuk Golkar baru".
; -- Major Djenderal Ali Murtopo
; GOLKAR ternjata tidak menang 100%. Alhamdulillah. Tetapi sudah
djelas -- diluar dugaan pimpinan Golkar sendiri -- majoritas
mutlak telah djatuh ketangannja. Meskipun hasil-hasil resmi baru
akan diumumkan bulan depan angka-angka sementara jang dikumpul
kan Bappilu Golkar sudah bisa diambil sebagai gambaran hasil
Pemilu jang baru lalu. Dari 25 daerah pemilihan Tingkat I tidak
kurang di 11 daerah Golkar memperoleh suara diatas 70%. Hanja
didaerah pemilihan Maluku Golkar mentjatat djumlah pemilih
dibawah 50%, selebihnja diatasnja. Bahkan di Sulawesi Tenggara
Golkar mendapat pemilih 93% suatu djumlah jang menimbulkan
sedikit soal. Seorang tokoh penting di Bappilu berkata:
"Sidang-sidang DPR daerah nanti achirnja hanja mendjadi sidang
Golkar --jang dihadiri oleh penindjau-penindjau dari parpol
dengan menggu-nakan gedung Pemerintah".
; Kedudukan dominan Golkar didaerah-daerah itu dengan sendirinja
akan tertjermin pula di DPR Pusat. Dari angka sementara itu
terlihat, diluar Irian Barat. Golkar sedikitnja telah menguasai
221 kursi dari 360 kursi. Berarti ia djauh di atas NU (sekitar
61 kursi) Parmusi (sekitar 22 kursi), apalagi PNI jang rontoh
dan hanja dapat 20 kursi, atau PSII jang kira-kira tjuma
menggondol 11 kursi. Sedang Murba dan IPKI harus istirahat dari
Parlemen, meskipun UU memberi hadiah hiburan masing-masing 1
kursi buat mereka di MPR nanti. Maka di tambah 100 kursi jang
tersedia dari hasil penundjukkan, Golkar dengan demikian akan
menguasai antara 70-75% suara di badan legislatif. Dengan sistim
pemungutan suara jang akan ditrapkan di sana, agaknja tak ada
satu konsepsi atau gagasan Golkar jang tidak bisa diterima oleh
Parlemen djika ia mau, betapapun ngototnja fihak Parpol-parpol
menentangnja.
; "Sistim Jang Monolitik?"
; Maka tak heran: kemenangan Golkar itu membikin orang-orang, di
dalam dan terutama diluar Golkar, mulai kuatir. Djika
benar-benar tjita-tjita Golkar adalah pembaharuan politik dan
ekonomi -- jang tersimpul dalam apa jang dikenal "akselarasi
modernisasi 25 tahun -- dapatkah dengan majoritas matjam itu
Golkar menegakkan prinsip demokrasi jang sehat dibidang politik
dan menggerakkan pembang-unan ekonomi dengan melakukan kontrol?
Dalam demokrasi jang sehat, jang penting bukan gagasan-gagasan
sang majoritas bisa tjepat-tjepat sadja diterima di Parlemen,
tapi -- dan ini djustru untuk Indonesia jang lebih penting
apakah disana bisa dikembang-kan satu mekanisme kontrol terhadap
eksekutif.
; Djelas bahwa misalnja Ali Murtopo sekarang ini tentu belum akan
membentuk "Golkar baru" untuk menghindarkan diktatur satu partai
meskipun kekuatan Parpol -- setidaknja dalam lima tahun
mendatang ini -- tidak akan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?