Partai Islam Ditantang

Edisi: 25/01 / Tanggal : 1971-08-21 / Halaman : 06 / Rubrik : NAS / Penulis :


HARI itu Minggu 18 Djuni 1916. Bandung jang sedjuk djadi sedikit
hangat dalam suasana Kongres Nasional Pertama Central Sarekat
Islam. Dan dari panggung dipodjok alun-alun jang di penuhi
pengundjung rapat umum, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto dengan
gajanja jang chas antara lain berkata: "Tidak boleh terdjadi
lagi, bahwa dibuat perundang-undangan untuk kita, bahwa kita
diperintah sonder kita, dan sonder ikut serta kita....kita akan
terus mengharapkan dengan ichlas dan djudjur akan datangnja
status berdiri sendiri bagi Hindia Belanda ... ".

; Pidato Tjokroaminoto itu adalah pidato politik dan kongres jang
mereka adakan itu adalah kongres politik. Itu adalah suatu
kedjadian, jang seperti kemudian ditulis oleh Muhammad Roem
"paling penting bagi sedjarah perkembangan politik di
Indonesia". Sedjarah boleh mentjatat bahwa suatu gerakan politik
jang ber-sifat nasional jang pertama di Indonesia dirintis dan
dimulai oleh golongan Islam. Dan tidak hanja sampai disitu.
Sedjarah djuga boleh mentjatat bahwa dua gerakan politik besar
jang kemudian tumbuh dan berkembang disamping gerakan politik
Islam jaitu nasionalisme dan sosialisme jang terdjelma dalam PNI
dan PKI, mendapat latihan pertama dari gerakan politik Islam
itu. Bahkan hanja beberapa tahun setelah kongres Bandung itu,
Tjokro-aminoto sendiri jang telah menjebut-njebut tentang
sosialisme dan berkata "adalah untuk itu SI mengarahkan
pandangannja kedepan". Untuk menjimpulkannja dalam satu kalimat,
adalah dimasa Tjokro-aminoto Islam di Indonesia memegang peranan
didepan, pemegang inisiatif di bidang sosial politik dan sosial
ekonomi. "Frustrasi Besar".

; 45 tahun kemudian, dalam Indonesia jang sudah djadi negara
merdeka berusia 2 abad, PKI telah lenjap, PNI meluntjur rontok
mendjadi partai ketjil setelah Pemilu kedua. Dan golongan
politik Islam? Penganut Islam sendiri masih tetap majoritas dan
konon berkembang, tapi dalam politik ia adalah minoritas.

; Terpetjah dalam 4 partai politik jang tidak bisa dikatakan
sehaluan kekuatannja hanjalah ¬ dari seluruh kekuatan jang ada
dalam Dewan Perwakilan Rakjat jang baru terpilih.

; Apa sebabnja demikian? "Kekalahan parpol Islam dalam Pemilu jang
lalu karena mereka kehilangan tema kampanje", kata Ridwan Saidi.
Sekdjen PB HMI. NU, menurut Saidi, masih beruntung karena adanja
intimidasi sehingga bisa menggunakan hal itu sebagai temanja.
"Tapi Parmusi jang hanja mengandalkan mitos bulan-bintang, Perti
dan PSII praktis tidak melakukan kampanje". Bagi Zamroni, tokoh
muda NU dari PMII, kekalahan itu terutama disebabkan faktor
ke-inginan pemerintah jang tak bisa ditahan-tahan untuk merobah
sistim politik jang dimulai dari sistim kepartaian. Tapi
ditam-bahkannja djuga: "Partai-partai Islam mempunjai kelemahan
dalam kesatuan nilai strategi dan dalam pengorganisasian". Dari
PSII, tokoh jang djuga muda bernama Sjarifuddin Harahap berkata:
"Djangan terlalu melihat faktor ekstern". Bagi dia pengalaman
penting dalam Pemilu jang lalu adalah kenjataan bahwa mitos
sadja tidak tjukup untuk menarik rakjat. Seperti djuga Ridwan
Saidi, Harahap menundjuk tjontoh pada ketjilnja suara jang
diperoleh Parmusi jang hanja mengandalkan pada mitos
bulan-bintang.

; Alasan jang dikemukakan Nurcholis Madjid, Ketua Umum PB HMI.
Iebih fundamentil sifatnja."Kekalahan partai-partai Islam tidak
bisa dipisahkan dari keadaan kehidupan golongan Islam sekarang
setjara keseluruhan", kata tokol muda Islam jang achir-achir ini
banjak melemparkan kritik-kritik terhadap sikap dan
konsepsi-konsepsi pimpinan Islam sekarang. "Golongan Islam
sedang menga-lami frustrasi besar", katanja. "Ini adalah akibat
kompleks tinggi diri mereka". Dan kompleks tinggi diri ini
ternjata telah membawa penjakit ketika ia di hadapkan dengan
kenjataan jang ada: kenjataan itu adalah paradoks antara
besarnja pemeluk Islam di Indonesia dengan ketjilnja pengaruh
mereka di bidang sosial politik dan sosial ekonomi antara
besarnja keinginan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?