FRONT KEDUA NIXON & DEVALUASI ...

Edisi: 26/01 / Tanggal : 1971-08-28 / Halaman : 43 / Rubrik : EB / Penulis :

BAGI Presiden Nixon, tjampur tangan dalarn pernbentukan harga
setjara langsung agaknja merupakan satu pantangan. Apalagi bagi
seorang Republik, dimana laissez faire dibidang ekonomi masih
merupakan sesuatu jang keramat. Inilah latar belakang mengapa
Nixon selama ini tidak mempunjai sikap jang tegas terhadap
kebidjaksanaan upah (incomes policy), dan dalam menghadapi
spiral harga-harga jang makin menandjak, Nixon lebih banjak,
menggantungkan pada budjukan-budjukannja kepada pemimpin
perusahaan untuk tidak menaik kan harga, dan kepada
organisasi-organisasi buruh, untuk tidak terns-menerus menuntut
kenaikan upah dan gadji. Pada mulanja, budjukan-budjukannja
sedikit berhasil, namun ketika keadaan ekonomi malah mendjadi
parch, perusahaan, dan buruh sudah tidak mempedulikan lagi
budjukan-budjukan Nixon. Memburuknja keadaan ekonomi rupanja'
sudah tidak tertahankan lagi.

; Berdjalan lamban. Upah buruh di Amerika terus meningkat dengan
rata-rata 7% setiap tahun sedjak 1968, tetapi pendapatan riil
mingguan jang diperoleh buruh hanja merangkak dari 90,67 $AS
mendjadi 91,96 $AS. Dalam waktu 2« tahun sadja, nilai satu dollar
sudah berkurang dengan 12 sen. Sementara itu buruh jang
dikeluarkan dari pekerdjaan nja makin meningkat, dan perhitungan
tjatjah penganggur jang terachir menundjukkan angka 5,3 djuta
atau 5,8% dari djumlah tenaga kerdja, satu djumlah jang tjukup
menggelisahkan bagi satu negara industri. Sasaran pemerintahan
Nixon untuk meningkatkan GNP mendjadi $ 1.060 pada tahun 1971
menurut…

Keywords: -

---

Foto Terkait