Agama Ketujuh?

Edisi: 27/01 / Tanggal : 1971-09-04 / Halaman : 42 / Rubrik : AG / Penulis :

MENGINGAT di Indonesia sudah ada enam agama jang dianggap resmi
oleh Departemen Agama Menanjakan perlukah agama baru?
Konsiderans seperti itu bisa ditebak bukan titik-tolak Harijadi
S Hartowardojo (sedjenis astrolog dan sekaligus pengrang)
ataupun Empe Wong Kam Fu (d/h penudjum di madjalah
Tjermin)apabila mereka meramal tentang akan lahirnja agama baru
di Indoneia Sebab tidak peduli alasan apapun, mereka sekedar
setia kepadsa horoskop masing-masing jang tentulah sangat rumit
perhitungannja. Pendeknja diharap orang pertjaja.

; Alamat. Empe Wong pada dasarnja tidak memperkenalkan kemungkinan
lahirnja agama baru. Apa jang dinjatakannja hanjalah sesuatu
tentang sudah dekatnja nmsa turunnja Jesus, seperti jang di
pertjaja selama ini. Meskipun, dan inilah lebihnja, sang Empe
menandaskan bahwa Jesus Baru ini akan mendapat banjak tantangan
Dan tantangan pertama dan jang terutama datang djustru dari
pihak-pihak Nasrani sendiri.

; Tetapi "saja tidak membuat ramalan sematjam itu", kata Harijadi
"Sebgai scorinng astrolog, saja menbatasi diri". Dan pembatasan
diri, jang ber ti tidal; ncmbawa ramalan-ramalan bermatjam
agama, konon didasarkannja pada apa jang dipegangnja sebagai
'konstelasi loroskopis konjungsi Jupiter Neptunus ada 2 Pebruari
1971" Dengan itu memutuskan agama baru itu akan lalu di
Indonesia. Mulai diadjarkan di Indonesia, oleh orang Indonesia
Agama apa gerangan ? Itulah agama jang konon berdasar
ke-Manunggal-an alias "ber satunja wudjud manusia dan hakekat
Tuhan". Dan itulah agama jang takkan menimbulkan kegontjangan
iman tetapi djustru pemurnian iman. Tentu sadja keterangan
sematjam itu belum lagi terlalu djelas. Belum diuraikan misalnja
iman jang bagaimana jang akan digontjang-gontjang atau
dimurni-murnikan? Untuk ini orang tentulah harus bersabar, sebab
bagi Harijadi sendiripun, seperti dikatakamja, "belum djelas
bagaimana sifat dan…

Keywords: -

---

Foto Terkait