PERANG DUNIA MELAWAN NILAI SEMU

Edisi: 30/01 / Tanggal : 1971-09-25 / Halaman : 45 / Rubrik : EB / Penulis :


BERITA penambahan djumlah teknokrat dan pengurangan ABRI dalam
Kabinet minggu lalu ternjata telah sempat mengalihkan perhatian
dalam negeri sedjenak dari kebidjaksanaan pemerintah dibidang
moneter 23 Agustus itu. Sementara itu diluar negeri,
negaranegara industri Djepang dan di Barat masih belum djuga
mentjapai kata sepakat dalam menemukan dialan keluar dari
kegontjangan jang diakibatkan tindakan Nixon dibidang Ekonomi
pertengahan Agustus itu. Di Washington, Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat dan Djepang, Rogers dan Fukuda, harus mengachiri
pertemuan dua hari mereka di gedung Deparlu diibukota AS itu
dalam suasana tegang tanpa menghasilkan apa-apa. Di Brussel
sementara itu memang keenam negara anggota Pasaran Bersama Eropa
(PBE) berhasil menjelesaikan satu konsep usul-usul jang kemudian
mereki bawa dalam pertemuan kelompok 10 negara di London jang
dibuka hari Rabu minggu lalu. Tapi sebelum pertemuan itu sendiri
dibuka, dari Tokyo kritik keras telah dikeluarkan terhadap usul
itu jang disifatkan oleh kalangan pemerintah dan industri
Djepang sebagai "hanja menguntungkan negara PBE sadja".

; Kenaikan Harga Ketjil

; Di Indonesia, gelombang reaksi dan kritik terhadap
kebidjaksanaan moneter 23 Agustus jang mereda, beralih pada
menjimak akibat-akibat jang diramalkan akan timbul terutama
terhadap kenaikan harga-harga dalam negeri. Dan kenaikan itu
memang telah terdjadi tidak hanja untuk barang-barang impor dari
Devisa Umum, akan tetapi djuga untuk barangbarang impor seperti
beras, tepung terigu, gula pasir dan tekstil. Meskipun mengenai
kenaikan harga ini, seperti dikatakan oleh Prof. Widjojo"kadang
bukan oleh alasan rasionil, tapi karena pengaruh psikologi
masjarakat". Tapi apa boleh buat bahwa psikologi masjarakat di
Indonesia ini memang terlalu mudah didikte oleh harga jang
digerak kan keatas oleh pedagang-pedagang, sekalipun belum tentu
barang tersebut harus naik harganja dengan kebidjaksanaan
moneter pemerintah itu.

; Meskipun begitu, setidak-tidaknja untuk sementara ini, kenaikan
harga jang terdjadi belumlah sampai sehebat seperti jang
diramalkan oleh para pengentik kebidjaksanaan moneter pemerintah
itu sebelumnja. Terutama untuk barang-barang kebutuhan pokok
sehari-hari. Kenaikan harga pada beras, gula pasir, tepung
terigu dan tekstil tidak pula merata disemua tempat dan
prosentasenja pun ketjil. Dari angka indeks harga 9 bahan pokok
untuk Djakarta Raya misalnja, pada minggu pertama setelah 23
Agustus kenaikan sebesar 0,18% dibandingkan dengan minggu
sebelumnja kan tetapi pada minggu berikutnja angka indeks 9
bahan pokok ini djustru menurun sampai 1,04%, seperti jang -
dapat dibatja dalam laporan Biro Pusat Statistik.

; Di Bursa Valuta Asing Di Jakarta transaksi-transaksi jang
terdjadi dalam 2 minggu setelah 23 Agustus ternjata masih
memperlihatkan aktifitas jang besar. Pada minggu pertama setelah
penjesuaian kurs dari Rp 378 mendjadi Rp 415 peldollar AS, omzet
pendjualan baik untuk Devisa Umum maupun untuk Devisa Kredit
malahan melondjak dari minggu sebelumnja, masing-masing dengan
98,74% dan 163%. Meskipun pada minggu berikutnja omzet
pendjualan untuk Devisa Umum hanja naik 5,02% sementara untuk
Devisa Kredit djustru omzet pendjualan menurun 2,86% dari minggu
sebelumnja. Tapi ini tidak memberi petundjuk bahwa kegiatan
lalu-lintas devisa sudah menundjukkan kelesuan. Penurunan omzet
pendjualan Devisa Kredit mungkin hanja akibat telah terpenuhinja
kebutuhan sementara dari pembelian jang besar pada minggu
sebelumnja.

; Sementara itu indikasi melalui kegiatan Bank diberikan oleh
Gubernur Bank Sentral Radius Prawiro. Dari batatan jang ada pada
Bank Indonesia menurut Radius terdapat kenaikan djumlah deposito
7 miljar rupiah bulan lalu, jaitudari 78,8 miljar dibulan Djuli
mendjadi 85,8 miljar dibulan Agustus. "Dan itu adalah kenaikan
rata-rata dalam deposito jang terdjadi sedjak bulan-bulan
sebelumnja", katanja. Dengan itu Gubernur Bank Sentral itu ingin
menundjukkan bahwa akibat-akibat negatif jang digambarkan
sebelumnja dari tindakan moneter 23 Agustus itu ternjata tidak
atau sekurang-kurangnja belum terbukti. Tidak hanja pada
deposito, tapi Radius djuga memberikan angka simpanan melalui
Tabanas jang djustru baru mulai dikampanjekan mendjelang
hari-hari diadakannja penjesuaian kurs tersebut. Dalam 7-8 hari
setelah di umumkan, untuk Djakarta Raya sadja menurut Radius
telah terkumpul tabungan sebesar 124 djuta rupiah. "Dan
Djakarta", kata Radius, "memang lebih mudah digerakkan, karena
faktor komunikasi disini menjebabkan masjarakat lebih banjak
mendapat informasi di bandingkan mereka jang tinggal diluar
Djakarta". Kenjataan demikian misalnja terlihat djuga pada
djumlah deposito diatas, dimana dari seluruh djumlah itu 63
miljar rupiah diantaranja adalah jang didepositokan dibank-bank
Djakarta.

; Toch rupanja kekuatiran tetap…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…