Mengatur Gula
Edisi: 32/01 / Tanggal : 1971-10-09 / Halaman : 10 / Rubrik : NAS / Penulis :
BAGAIMANA tjaranja indonesia hendak mengekspor gula dalam
keadaan ia masih dipaksa untuk mengimpornja 120.000 ton setahun,
tentulah tidak ada orang jang tahu dengan pasti. Namun kalau
Menteri Pertanian Tojib Hadiwidjaja mulai berbitjara tentang
kemungkinan Indonesia "mengekspor gula 80.000 ton" seperti jang
dikatakannja didepan pers sesudah menghadiri sidang Dewan
Stabilisasi baru-baru ini, hal itu tentunja bukanlah satu
angan-angan. Mengekspor gula masih merupakan kenangan jang manis
bagi Indonesia, karena belum lama ini, jakni 5 tahun jang lalu,
Indonesia masih sanggup mengekspornja sedjumlah 79.565 ton,
sekalipun dua tahun sebelumnja djumlah ekspornja masih 106.146
ton. Ekspor gula praktis terhenti sesudah itu, ketika kekurangan
konsumsi dalam negeri harus ditjukupi dengan impor gula, jang
djumlahnja meningkat dari 37.500 ton pada 1968 mendjadi 118.800
tahun jang lalu. Dan .impor ini nampaknja sulit untuk dikurangi
apabila kapasitas produksi berkembang dengan lamban seperti
sekarang ini. Satu hektar kebun tebu tidak lagi menghasilkan
16,5 ton gula seperti dulu, tapi sekarang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?