BAHASA INDONESIA: SALAH ASUHAN ...

Edisi: 34/01 / Tanggal : 1971-10-23 / Halaman : 07 / Rubrik : NAS / Penulis :


DALAM ruang sempit dan agak gelap dikompleks Sitihinggil Jogja
awal Agustus jang lalu, Rektor Universitas Gadjah Mada Drs
Soeroso MA sempat membuat tertjengang wartawan dari Djakarta
jang menjertai kundjungan Ali Murtopo. Rektor jang bertubuh
lebar dan nampak berat itu dengan bersemangat mendjelaskan
rentjana pembangunan jang telah dikerdjakan oleh Universitas
jang dipimpinnja, jang menurut Soeroso "setjara coinsidence
paralel dengan akselarasi modernisasi jang di uraikan pak Ali
Murtopo tadi". Uraian Rektor itu mellarik, tapi jang lebih
menarik adalah bahasa jang dipakainja. Dalam buku tjatatannja
seorang wartawan anggota rombongan menulis: "Rektor rupanja
punja perhatian besar terhadap pembangunan sambil melupakan
pembangunan satu bidang jang bisa di mulai dari dirinja sendiri:
Bahasa Indonesia". Dan memang, diselang-seling gerak tangan jang
mengiringi uraiannja, njaris sukar ditentukan apakah Soeroso
sedang berbitjara dalam bahasa Indonesia ataukah dalam bahasa
Inggeris. Serangkaian kalimat jang sempat ditjatat setjara
lengkap setelah dihitung-hitung ternjata rata-rata dalam tiap
kalimat berisi 3/5 kata-kata Inggeris.

; Bahasa Pertjakapan

; Tentulah tidak bisa dikatakan bahwa Bahasa Indonesia Rektor
tersebut mewakili kehidupan pemakaian Bahasa Indonesia
dilingkungan Universitas jang dipimpinnja. Dan lebih-lebih tidak
mewakili kehidupan pemakaian Bahasa Indonesia di
Universitas-Universitas di Indonesia pada umumnja. Untuk
mengambil tjontoh jang ekstrim, H.B. Jassin misalnja, sekalipun
menguasai beberapa bahasa asing hampir-hampir tak pernah
terdellgar mempergunakan bahasa asing dalam pertjakapan ketjuali
djika menghadapi orang asing jang betul-betul tak sepatahpun
mengerti Bahasa Indonesia. Tapi Jassin mungkin tjontoh terlalu
ideal. Bagaimanapun, Rektor Gadjah Mada diatas bukan pula
satu-satunja orang Indonesia jang dalam pertjakapan sehari-hari
menggunakan Bahasa Indonesia tjampur -- aduk. Menggunakan bahasa
tjampur-aduk sematjam itu nampak nja rnemang merupakan
ketjenderungan jang kian besar dalam lingkungan masjarakat
tertentu dikota-kota dinegeri ini-suatu ketjenderungan jang
agaknja hampir mendekati tingkat jang membahaja kan bagi
pertumbuhan Bahasa Indonesia sendiri.

; Tapi adanja ketjenderungan demikian itu bukan pula tanpa alasan
jang bisa di mengerti. Setidak-tidaknja ia mentjerminkan akibat
lingkungan kehidupannja sehari-hari jang terlibat dengan
istilah-istilah dan bahasa asing seperti halnja dengan Rektor
Universitas Gadjah Mada itu. Bagi mereka ini mungkin tak usah
berarti "untuk memperlihatkan dirinja tahu lebih dari satu
bahasa" seperti di katakan Lukman Ali, sardjana Bahasa Indonesia
Kepala Sekretariat Lembaga Bahasa Nasional kepada reporter
Sjahrir Wahab, djika mereka lebih biasa menggunakan kata
"economic growth" dari pada "pertumbuhan ekonomi", lebih merasa
spontan dengan "in the long run " daripada "dalam djangka
pandjang", lebih merasa kena dilidah mengatakan "declining"
daripada "melorot" dan seterusnja. Lagi pula ini adalah bahasa
pertjakapan -- bahasa pertjakapan "tingkat atas" disamping ada
djuga bahasa pertjakapan "tingkat bawah" jang tidak kalah
tjampur-aduknja daripada bahasa pertjakapan tingkat atas jang
penuh kata-kata asing itu. Dan bahasa pertjakapan, seperti
dikatakan Prof. Sutan Takdir Alisjahbana "tidak bisa didjadi kan
bahasa standar, karena bahasa pertjakapan selamanja tidak tertib
dan tidak berdisiplin" (lihat box: Bahasa standar & Bappenas
Bahasa).

; Etiket Dagang & Silat

; Tapi bahaja jang menghinggapi pertumbuhan Bahasa Indonesia
sekarang agaknja tidak hanja karena ketjenderungan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?