PEMBANGUNAN SANTO ISLAM

Edisi: 35/01 / Tanggal : 1971-10-30 / Halaman : 16 / Rubrik : AG / Penulis :


HABIB KH Sayid Muhammad bin Ali Al-Habsji, berdiri diperempatan
pinggir djalan raja Kramat Kwitang Djakarta. Disampingnja
berdiri dua orang anak ketjil memegang rangkaian kembang anggrek
dan berpakaian sama dengan sang Habib: gamis, sorban, djubah.
Hari itu Minggu pagi, 17 Oktober. Puluhan ribu manusia
tumpah-ruah ditempat itu njaris tak ada lagi tempat buat
memidjakan kaki. Mulut Habib Muhammad tampak komat-kamit tanpa
henti--jang dibatjanja barangkali ajat jang terkenal itu :
"Uraikanlah ikatan dari lidahku. Biar mereka paham kata-kataku"
-- begitu dugaan reporter DS Karma. Ajat itu memang penting
adanja. Sebab pagi itu memang ada jang akan mereka sambut.

; Begitu Presiden Soeharto, Mukti Ali. Ali Sadikin, Budiardjo dan
para pedjabat asing dan pribumi mengindjakkan kaki barang tiga
empat langkah, kanak-kanak madju kedepan dan terkalunglah bunga
anggrek dileher Presiden. Sementara itu ketipak-ketipung bunji
rebana jang di bawakan beberapa orang ulet…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…