1«-t
Edisi: 36/01 / Tanggal : 1971-11-06 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :
KETIKA berita masuknja RRT ke PBB sampai di Djakarta, Sekretaris
Kabinet Sudharmono jang sedjak beberapa waktu ini merupakan
djuru penerang Kabinet memberi komentar singkat atas pertanjaan
wartawan: "Indonesia tetap dengan One China Policy". Atau, dalam
bahasa Indonesia jang djarang dipakai untuk itu, politik Satu
Tiongkok. Tapi sedjak ditinggalkannja Kedutaan Besar RRT
didaerah Glodok oleh orang-orang dari Peking--kini gedung itu
seperti tandus, diisi oleh beberapa pedjahat Kedutaan Rumania
apapun arti politik "Satu Tiongkok" itu kurang djelas. Di Taipei
sudah bebcrapa waktu dibuka Chamber of Commere Indonesia jang
kini diurus Kol. Sukarno Irawan dari OPSUS dan di Djakarta
pemerintahan Kuo Mintang djuga punja perwakilan setirlgkat.
Larangan pada paspor RI jang mentjegah pemegangnja mengundjungi
Taiwan sudah agak lama dihapus. Nampaknja politik I Tiongkok
dalam prakteknja sekarang adalah politik 1 Tiongkok. Jang 1
untuk rezim Peking, jang « untuk rezim Taipei - suatu pendirian
jang makin terbukti dari sikap Indonesia di PBB dalam soal
memasukkan RRT.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?