YANG HIDUP BIN YANG JAGA

Edisi: 45/01 / Tanggal : 1972-01-15 / Halaman : 18 / Rubrik : AG / Penulis :

TAK heran bila beberapa orang mengatakan tjeramah malam itu
kurang seru. Hadirin tidak banjak jang mempersiapkan diri. Sebab
pokok jang diketengahkan Prof Dr G. Drewes, ahli keislaman dari
Universitas Leiden, memang terasa asing bagi orang sekarang:
filsafat Ibnu Thufail. Namun, setidak-tidaknja atjara jang
diselenggarakan Himpunan Filsafat Indonesia itu -- dua minggu
lalu, di Teater Arena TIM tjukup bagi sebagai satu pengantar.
Siapa tahu dari pembitjaraan akan tertjermin hubungan antara
agama dan filsafat dari dunia muslimin kini.

; Bahan jang diambil bagi seluruh pembitjaraan adalah Risalah Hay
ibn Jaqzhan. Djudul ini berarti: Jang Hidup bin Jang Djaga --
satu-satunja peninggalan jang masih tersisa dari Ibnu Thufail.
filosof dan dokter jang lahir awal abad ke-12 di Cadiz wilajah
Granada, Spanjol. Buku ini tentu pusaka jang penting.
Diketemukan teks aslinja oleh orangorang Islam pada 1880-an,
buku itu seperti dibilang Drewes banjak dibatja di Eropa pada
abad-abad 17-18. Djuga, filosof-filosof Spinoza dan Thomas
Aquinas kabarnja mendapat pengaruh dari situ - seperti
diperbintjangkan sastrawan Ali Audah dan pentjeramah malam itu.
Drewes sendiri menjatakan bahwa buku itu, jang didunia Arab
terdapat versinja sebagai tjerita kanak-kanak, sebagai kerangka
memang tak mustahil ditiru Daniel Defoe untuk Robinson Crusoe -
walaupun jang terachir itu "hanja tjerita biasa sadja". Tambahan
lagi, Mr. Moh. Roem misalnja bertanja apakah buku Rudyard
Kipling, Anak didikan Rimba punja sesuatu persamaan dengan buku
si Hidup itu. Pokoknja orang nampak ingin membuktikan bahwa buku
itu berpengaruh benar.

; Dalil akal.…

Keywords: -

---

Foto Terkait