Melupakan Masa Lalu
Edisi: 46/01 / Tanggal : 1972-01-22 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :
SETELAH terpetjah dikongres Semarang jang disusul dengan
kekalahan besar dalam Pemilu, PNI agaknja merasa perlu kembali
bersatu. Hal itu setidak-tidaknja tertjermin dari kongres
Madjelis Permusjawaratan Partai (MPP) PNI badan tertinggi dalam
PNI - di Djakarta antara tanggal 6--9 Djanuari jang lalu.
Persatuan kembali jang diusahakan MPP agaknja tidak hanja
terbatas kembali kepada keadaan PNI sebelum kongres Semarang
jang dikatjau fihak luar itu sadja. Jang diusahakan MPP bahkan
persatuan seperti keadaan PNI sebelum petjah mendjadi golongan
Osa--Usep dan Ali--Surachman dulu. Maka kongrespun mendjadilah
sematjam reuni dari tokoh-tokoh senior partai jang mewakili
berbagai sajap. Tidak hanja Hardi SH jang pernah tidak disukai,
akan tetapi djuga nampak tokoh-tokoh seperti Iskaq
Tjokrohadisurjo SH, Prof. Sunarjo, Nur Sutan Iskandar, Ruslan
Abdulgani, Sudarisman Purwokusumo SH, Sudiro, Tabrani,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?