PASAR MUSIK

Edisi: 46/01 / Tanggal : 1972-01-22 / Halaman : 35 / Rubrik : MS / Penulis :


BAJANGKAN, apa jang telah ditjeritakan Atman seorang pendjual
piringan hitam didjalan Surabaja kepada reporter D.S. Karma. Ia
menjaksikan sendiri, seorang jang gemetar tangannja ketika
menemukan sebuah piringan jang telah lama di tjarinja. Begitu
besarnja kenangan jang tersimpan dalam piringan itu, sehingga
kedudukannja mendjadi mendesak ketangga jang terdekat dengan
tangga barang-barang isi perut.

; Tak djelas siapa jang memulai, sebuah pasar partikulir sudah
hidup sadja di sepandjang djalan Surabaja. Sekira dua puluh
lebih saudagar piringan hitam dengan rak dan peti-peti jang
besar apel disisi kanan djalan dari pagi sampai sore. Mereka
menunggu dengan sabar, kelihatan berpengalaman serta jakin
barangnja akan laku. Peralatan mereka bukan pula sembarangan.
Hampir seluruhnja mempunjai pick-up transistor, untuk mentjoba
barang dagangannja itu. Kepala merekapun tidak boleh diremehkan.
Berbitjara tentang apresiasi musik, mereka bukan orang-orang
jang kalah. Malah Arimbuan seorang pedagang asal Minang jang
telah lima tahun nongkrong disana disamping djualannja, berkata
kepada TEMPO "Harus kenal lagu. Banjak orang asing jang
menanjakan piringan klasik sambil duduk diatas mobil, kalau
tidak kenal bisa mati kutu".

; Rollies. Sesungguhnja pasar partikulir itu, tak perlu
dibitjarakan seandainja ia hanja merupakan kambing…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…