MELAYANI, DENGAN KRITIK

Edisi: 47/01 / Tanggal : 1972-01-29 / Halaman : 11 / Rubrik : ES / Penulis :


SAMPAI minggu lalu Indonesia sibuk berfikir: jang manakah tjara
kritik jang dikehendaki dan diperkenankan penguasa?

; "Djaga lidahmu", demikian udjar Djend. Sumitro, dikutip
tadjuk-rentjana harian Pedomarl hari Rabu 19 Januari 1972.
Perwira tinggi berbintang empat Wakil Panglima Komando Operasi
Pemulihan Keamnan & Ketertiban itu mengutjapkannja dalam suatu
pertemuan dengan para redaktur harian Djakarta. Dikabarkan
nadanja ramah, dan banjak jang hadir mengangguk-angguk. Memang,
pesan, nasihat atau peringatan itu tepat sekali. Dulupun kita
punja kata pepatah: "mulut kamu harimau kamu, merekah kepala
kamu". Dan kini siapapun jang tak ingin kepalanja rekah, perlu
lebih banjak memilih kebidjaksanaan diatas keberanian. Pers
Indonesia harus mengukur tjara-tjara kritiknja menurut ukuran
jang ditentukan penguasa.

; Ada alasan tjukup kuat mengapa demikian kenjataannja sekarang.
Pers boleh menjombongkan diri sebagai "kekuasaan keempat"
disamping eksekutif, legislatif dan judikatif. Tapi ini lebih
bersifat tjita-tjita - bahkan mungkin ilusi - dan bukannja
kenjataan. Posisinja lembek, seperti dengan djelasnja terlihat
pada koran-koran daerah, jang seringkali harus hidup dengan
"sumbangsih" penguasa setempat. Di Djakarta keadaan lebih baik
sedikit, tapi tak merupakan kebalikan 180 deradjat. Dengan satu
dan lain tjara,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
BERHUBUNGAN DENGAN SEBUAH GUGATAN
1987-11-28

Modal utama seorang wartawan adalah berita yang bisa dipercaya. tempo membantah tak memuat surat dari…

S
SI ANAK DIHUKUM, SI GURU DIPUKUL,...
1984-02-04

Di sekolah-sekolah indonesia, hubungan sekolah dan murid dilihat sebagai hubungan yang menguasai dan di kuasai.…

D
DIMULAI DENGAN PERTANYAAN ZHOU EN..
1984-01-07

Hidup sebagai pemimpin bisa menjadi obat kuat tersendiri. tetapi para pemimpin yang terlalu sering menggunakan…