ANGKA BERAPA UNTUK DARA PUSPITA

Edisi: 43/01 / Tanggal : 1972-01-01 / Halaman : 37 / Rubrik : MS / Penulis :


DALAM djumlah, mereka terdiri dari 4 wanita. Dalam musik, mereka
merupakan sumbangan suatu enerdji dan variasi kedalam pembawaan
Lagu-lagu pop Indonesia, dengan keberanian untuk menafsirkan dan
berimprovisasi. Dalam mereka setudju untuk disebut Dara Puspita.
Musiknja keras, agresif, tidak segan-segan berteriak atau
merintih dengan suara serak dalam deburan langkah drum jang
panas. Mereka disebut peniru The Beatles jang pada masa itu
masih menaikkan kaki disinggasananja, sebagaimana djuga Koes
Bersaudara selalu di hubungkan dengan The Everly Brothers.
Sebenarnja letak soalnja bukanlah dalam pertanjaan berapa besar
angka peniruan keempat tokoh ini, tetapi barangkali dalam
kenjataan, bahwa keempatnja telah menjusun peta baru dalam
penampilan musik pop di Indonesia.

; Hampir saat terkuburnja tahun 1971, masjarakat musik pop di
Djakarta, barangkali djuga di Indonesia, terbangun. Mereka
membatja, bahwa keempat gadis jang hampir terlupakan selama tiga
setengah tahun itu mendarat di lapangan terbang Kemajoran dalam
keadaan utuh. Perantauan mereka ke Eropa jang banjak djuga
ditulis dengan gaja membangga-banggakan dalam beberapa madjalah,
mau tak mau mendikte orang untuk membuka album lama, sebelum
mentjari oleh-oleh apa jang mereka bawa. Titik Qadarsih,
penjanji dan penari The Venus Girls jang banjak mengetahui seluk
beluk keempat dara semasa di Djakarta ikut membuka album sambil
berkata: "Suatu surprise, karena tidak semua kita bisa kompak
seperti mereka. Seandainja Sitompoel Bersaudara kompak, itu
tidak mengherankan, karena mereka masih saudara". Kalau begitu
apa sesungguhnja jang menjatukan keempat orang itu? Persamaan
selera atau idea jang sama? Kita boleh menindjau kehidupan
pribadinja satu persatu.

; SUSY

; "Ia memang seorang jang berkemauan keras pada musik", kata Sioe
Lan tatjiknja, kepada koresponden TEMPO di Surabaja, Abin Jassim
Dalam keluarga besal tukang palen Tjan Jun Tjan (53 tahun)
dengan istrinja Hanna Elizabeth Nander jang berputra tudjuh,
diterangkan bahwa tak seorangpun diantaranja jang berminat hidup
untuk musik. Dengan sendirinja niat Susy untuk main musik tidak
mendapat dukungan. "Tetapi setelah tahu betul ia mempunjai hobby
musik, maka niat itu tak dihalangi lagi", kata Sioe Lan. Susy
Nander jang lahir 5 Djuli 1947 semula bemama Sioe Tjwam. Ia
menderita kurang darah sedjak ketjil, tapi kemudian ia melakukan
tindakan jang sangat berani pada umur empat belas tahun. Ia
melepaskan bangku SMP untuh terdjun setjara serius kedalam
musik. "Jang saja kerdjakan adalah baik dan benar serta halal,
sehingga saja madju terus tidak mundur", kata Susy tatkala
ditanja kenapa ia senekat itu. Abdullah dari Surabaja adalah
orang pertama jang menjuruhnja duduk dibelakang drum. Kemudian
Hamid dari Arista Bhirawa menambah intim perkenalan itu. Baru
kemudian datang Koeswojo-Koeswojo jang menjempurnakannja,
sesudah ia bergabung dengan ketiga dara lainnja dalam Irama
Puspita. Bahkan dengan salah seorang Koeswojo jang bernama Jon,
ia di desas-desuskan mempunjai tjerita tjinta. Rupanja kenekatan
itu tidak sia-sia. Kalangan pemukul drum di Indonesia
menundjukkan pula penghargaannja kepada ketrampilan Susy.
"Pukulan Susy mengherankan dan mantap sekali", kata Sjech Abidin
dari band AKA Surabaja, sebuah band jang menganut aliran--dalam
kamus musik baru--underground.

; DUA AR.

; Titiek AR jang tertua dari jang empat itu lahir tanggal 19
Djanuari 1946. Dua tahun kemudian tanggal 30 Djanuari lahir
adiknja Lies. Nama AR jang selalu mereka buntel dibelakang nama
masing-masing itu dapat dipandjangkan mendjadi Adjie Rachman,
seorang tokoh PSIT didaerah Petemon Surabaja, bekas pegawai PN.
Mungkin sekali kedua AR itu mewarisi kebolehan musik dari Adjie
Rachman jang mudanja termasuk dedengkot kerontjong. Mido, salah
satu dari sepuluh saudara mereka mengatakan kepada koresponden
TEMPO Abin Jassin, bahwa sedjak ketjil Titiek dan Lies memang
mempunjai kebiasaan memetik gitar sebelum tidur.

; Suatu hari Titiek mengundang ibunja mengundjungi lomba band jang
dilangsungkan digedung jang dahulu bernama "gedung negara". Sang
ibu jang semula agak tjemas melihat putrinja memasuki dunia
ngak-ngik-ngok, tidak mengetahui bahwa Titiek diam-diam sudah
tergabung dalam band SKP, Irama Puspita, jang berkekuatan dua
belas putri. Digedung itulah njonja Adjie Rachman terkedjut
melihat putrinja memenangkan djuara pertama. Ini merupakan
permulaan karier Titiek. Selandjutnja sang ibu tidak tjemas
lagi. Malah dengan bangga ia mengingat-ingat bagaimana kalau
Titiek jang bertugas ngepel rumah tiba-tiba…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…