MENCUCI KA

Edisi: 52/01 / Tanggal : 1972-03-04 / Halaman : 21 / Rubrik : AG / Penulis :

JANG sudah diketahui semua orang: Ka'bah adalah kiblat kaum
muslimin. Andaikata bumi ini datar dan dari kapal terbang orang
memandang kebawah--demikian kata ahli keislaman HAR Gibb - ia
akan melihat orang-orang muslim itu membentuk satu lingkaran
besar dalam sembahjang mereka, dan persis ditengah-tengah
lingkaran itu berdirilah Ka'bah. Tapi jang tak pernah terlintas
dikepala orang: bagaimana Ka'bah di pelihara sehari-hari?

; Itu sudah tentu kewadjiban Keradjaan Arab Saudi, jang seperti
djuga pemerintah-pemerintah sebelumnja telah menetapkan diri
sebagai Pelajan Bait Allah. Dan salah-satu bentuk pelajanan itu
adalah pentjutjian Ra'bah, jang tahun ini diadakan pada 7
Zulhidjah, tiga hari sebelum 'Idul Adha jang lampau. Upatjara,
dipimpin Radja Faisal dan disaksi kan hampir sedjuta djemaah
hadji dalam keadaan chusjuk, berlangsung satu tigaperempat djam.
Tidak kurang dari dua ratus tamu terdiri dari duta-duta dan para
pembesar negeri-negeri Islam, telah dipersilakan Djalalatul
Malik, Jang Mulia Radja, masuk kedalam Rumah Sutji dan turut
melaksanakan ibadah itu. Tak pula hendak dilupakan dalam berita
itu bahwa enam orang Indonesia telah pula diberi kesempatan
masuk dan mengikuti upatjara tahunan tersebut. Mereka: Letdjen
Sarbini dan Majdjen Mashudi, keduanja tamu resmi Radja, Duta
Besar Aminuddin Aziz bersama dua orang stafnja dan wartawan
Antara, Hamidy, jang berada di Arab Saudi atas undangan
Kementerian Penerangan disana.

; Tak djelas apakah mereka jang pada masuk Ka'bah memandang keatas
lama-lama. Sebab menurut tahjul penduduk dusun, siapa melihat
kearah atap dari dalam, akan pulang sinting: ia melihat surga
jang sudah tentu bukan main indahnja, djadi maklum kalau…

Keywords: -

---

Foto Terkait