Tentang Sipoa Di Istana Negara
Edisi: 05/02 / Tanggal : 1972-04-08 / Halaman : 47 / Rubrik : EB / Penulis :
RUANGAN jang sedjuk di Istana serasa hangat ketika Presiden
Soeharto tengah mengutjapkan pidatonja jang tanpa teks minggu
lalu. Beberapa tamunja konon sempat mentjatat dalam buku notes
mereka ketika Kepala Negara sampai pada kalimat: "Bahwa
pemerintah akan mendjamin perlindungan dan perkembangan potensi
pengusaha-pengusaha nasional pribumi". Dan suara bisik-bisik
jang memetjah suasana sunji tidaklah bisa dihindari ketika
Presiden mengutjapkan: "Sebaliknja pemerintah akan mengurangi
sebagian hak-hak pengusaha non pribumi". Siapa itu
pengusaha-pengusaha non pribumi?" "Kasno" (bekas Tjino), kata
Presiden. Sebutan jang plastis itu telah diutjapkan Presiden
didepan para rektor universitas se-Indonesia. Dan kepada mereka
Kepala Negara tidak lupa mengingatkan apa sebabnja ia sampai
pada kesimpulan seperti itu. "Pemerintah menjadari akan bahaja
dikuasainja seluruh modal swasta nasional oleh pengusaha non
pribumi tersebut".
; Tjut Meutia. Soal jang dilemparkan Presiden tentang hak hidup
pribumi menghadapi non-pribumi itu sudah tentu tidak sadja
ditudjukan pada para tjerdik tjendekia jang memenuhi gedung
Istana. Dan mudah diduga kalau pengusaha-pengusaha di Kota dan
pusat-pusat perdagangan lainnja mulai menghitung-hitung
sipoanja. Sedang jang termasuk pribumi--baik jang lemah maupun
jang kaja barangkali banjak jang gembira.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…