KI BEKEL YANG "MARSUDI RASA"

Edisi: 07/02 / Tanggal : 1972-04-22 / Halaman : 32 / Rubrik : SN / Penulis :


Wong mlaku ninggal tapak, penatah wajang ninggal karja.

; PEPATAH dan petuah itu di resapkannja ketika ia masih muda, dari
kakeknja. Kini umurnja 62 tahun. Dan benar djuga, "orang
berdjalan meninggalkan djedjak, penatah wajang meninggalkan
karja": Guna Prajitna, jang mendapat anugerah nama dari Sultan
Hamengkubuwono IX djadi Prajitna Wiguna, sudah dipastikan akan
meninggalkan sedjumlah besar ukiran wajangnja. Hadiah Rp 15.000
terbungkus dalam kotak bersampul kertas-emas dari Kraton Jogja
jang diterimanja baru-baru ini mengukuhkan itu, meskipun djumlah
uang itu tak besar dan meski ia sendiri lebih menjukai anugerah
bintang "Sebab uang tjepat habis", katanja. Tapi sampai berapa
djauh nama bekel Prajitna Wiguna akan dikenal dalam seni
tradisionil ini sulit untuk ditentukan. Wajang ditonton oleh
Sultan, Sunan dan Presiden, tapi siapa pembikinnja tak pernah
dipedulikan. Prajitna Wiguna merupakan bagian dari kebudajaan
lama, jang tunduk pada pola jang sudah tentu dan dia sendiri
tinggal anonim.

; Marsudi. Tapi sementara itu dunia berubah. Kini ia banjak
mendapatkan pesanan dari harga Rp 2.000 per tokoh sampai dengan
Rp 40.000-tarif tinggi ini untuk Gunungan dan Betara Guru. Ia
tak lagi tinggal di lingkungan kraton, melainkan dipinggiran
kota Jogja sebelah Barat, Sinduredjan. "Menatah wajang di Kraton
tidak banjak hasilnja", katanja kepada pembantu TEMPO di Jogja,
Zamroni. "Bekerdja mulai djam 10…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.