Indonesia Kita Menuju Akhir Abad

Edisi: 10/02 / Tanggal : 1972-05-13 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :


ANNO Domini 2000? Angka itu sadja agaknja sudah tjukup bikin
sensasi dikepala. Selama lebih tudjuh dasawarsa terbiasa
menuliskan 19 ..... aneh rasanja membajangkan diri kita
membubuhkan angka tahun dengan 20 .... Lagipula djumlah ribuan
barangkali punja efek tertentu dalam perasaan manusia. Chairil
Anwar berteriak mau hidup 1000 tahun lagi, dan sebuah lagu
populer bernjanji tentang si patjar jang bersedia menanti seribu
tahun, karena "seribu tahun tak lama".

; Sudah tentu omong-kosong bahwa "sribu tahun tak lama". Tapi mau
tak mau, tahun 2000 akan datang djuga onder dipesan (ketjuali
bila tiba-tiba dijegat kiamat). Djaraknja bahkan kian pendek:
tinggal 28 tahun lagi. Tentu adja -- tanpa bermaksud mendahului
Tuhan bisa kita bajangkan bahwa beberapa tokoh penting pada saat
itu sudah akan mundur dari gelanggang. Sebab Raquel Welch entah
djadi seperti apa wudjudnja, dan akan agak keterlaluan djika
ditahun 2000 Bing Slamet masih djuga naik pentas dengan lakon
"Bing Slamet Setan Djalanan". Sementara itu pelbagai pentolan
dunia kira-kira akan tjuma tertinggal dibuku sedjarah, termasuk
mereka jang selama ini nampaknja "kekal": Tjiang Kai-sek,
Franco, Tito, Mao dan Picasso. Di Indonesia, Soeharto akan
berusia 79 tahun, Sri Sultan 88, Adam Malik 83, Ali Murtopo dan
Sutopo Juwono sekitar 75, begitu pula Sumitro djenderal,
sedangkan Sumitro profesor akan djadi 83. Nasution jang kini
sudah pensiun bakal 82. Bahkan Emil Salim, Menteri paling muda
itu, di tahun 2000 akan berumur 70 tahun, sama dengan Bung Hatta
sekarang dan lebih tua bila dibanding Wilopo tau Ali
Sastroamidjojo ditahun 1972. Mereka itu mungkin akan mengalami
atau mungkin pula tidak, tapi jang djelas sebagian besar pemuda
jang hidup sekarang pasti akan menemukan diri mereka dalam awal
abad ke--21. Artinja, pada suatu hari nanti, pemuda-pemudi
sebaja Emilia Contessa (kini 16 tahun) akan sempat membeli
kalender dengan angka sensasionil itu: 2000.

; Saat itu umur mereka disekitar 40-an, usia tatkala Ali Sadikin
djadi Gubernur dan Widjojo Nitisastro djadi Ketua Bappenas.
Dengan kata lain, mereka dalam usia puntjak prestasi. Tidak
mengherankan djika hari Djum'at dan Sabtu jang lalu di Tjibulan
sedjumlah orang terkemuka membitjarakan antara lain soal ini:
"manusia Indonesia jang kita inginkan diachir abad ke--20". Pun
bukan suatu keisengan seorang ahli, djika statistikiawan Nugroho
baru-baru ini menulis buku jang meskipun tjuma distensil, tapi
banjak dibitjarakan itu: Indonesia Sekitar Tahun 2000.
Futurologi alias "ilmu masa-depan" memang sedang laku, tapi
nampaknja dalam zaman perentjanaan ini tahun 2000 sudah kurang
bisa lagi disebut "kelak". Program jang di sebut "akselerasi
modernisasi 25 tahun" setidak-tidaknja menundjukkan kesadaran,
bahwa tahun 2000 itu praktis bagaikan esok pagi: keputusan jang
kita ambil sekarang akan mempengaruhi perkembangan 25 sampai 28
tahun mendatang. Ilmu Klenik.

; Dan bagaimana perkembangan 25 sampai 28 tahun lagi itu? Di
Indonesia ada kemerdekaan memilih tjara untuk mengetahuinja:
anda boleh batja primbon, atau anda boleh pesan sama itu
astrolog Harjadi S. Hartowardjojo mau pun Tk. Sjahriar Mahjudin,
atau anda boleh juga melamun dengan gaja bebas. Atau ada tjara
lain jang lebih tjotjok djika anda seorang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?