MEMBATIKI KEPOMPONG

Edisi: 12/02 / Tanggal : 1972-05-27 / Halaman : 33 / Rubrik : EB / Penulis :


DISINI ada batik, tapi djuga memiliki sutera alam. Lalu, setelah
sekian banjak rupa, potongan dan variasi diberikan pada batik,
apa pula soalnja maka sutera alam tidak dibatikkan atau
sebaliknja? Dan itu memang tidak sulit. Semendjak tahun 1965,
Perhutani Djawa Tengah melalui "Projek Perintis Sutera Alam"-nja
(PPSA) di Pati, telah menanami berhektar-hektar hutan dengan
pohon murbei untuk dalam waktu bersamaan mengurai benang-benang
sutera dari kepompongnja. Kemudian, melalui "Koperasi Silcum"
jang ditangani orang-orang Perhutani djuga, benang-benang
eks-ludah ulat itu ditenun. Tugas selandjutnja diserahkan
keberbagai Balai Penelitian Batik di Jogjakarta, Pekalongan,
Tjirebon, Solo, Semarang, Lasem, Kudus dan Djuana -…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…