SEKIAN VERSI AMIRMACHMUD

Edisi: 16/02 / Tanggal : 1972-06-24 / Halaman : 07 / Rubrik : NAS / Penulis :


BERITA itu memang mengagetkan, ketika Harian Kami memuatnja.
Benarkah Menteri Dalam Negeri Amirmachmud dalam briefing-nja di
Ngawi S Djuni menjatakan universitas sebagai "pusat subversi?"
Benarkah ia menjuruh usir mahasiswa djika mereka datang
kedesa-desa ? Benarkah ia menghubungkan Coca Cola, International
OiI dan Lions Club dengan kegiatan subversi! Sebab nampaknja
mustahil suara seperb itu keluar dalam zaman setelah Bung Karno,
banjak orang memang ragu pada kebenaran berita itu. Apalagi
segera keluarlah bantahan-bantahan, baik dari Kepala Bagian
Humas Departemen Dalam Negeri maupun dari Menteri Amirmachmud
sendiri 10 Djuni jang lalu. Amirmachmud djuga membantah berita
Indonesia Raya, jang menjatakan bahwa dia menjebut adanja
penjusupan "golongan ekstrim" kedalam DPR dan MPR.

; Akibat bantahan-bantahan itu, Kami dan Indonesia Raya terpukul.
Tapi dengan begitu djuga memang bisa dltakutkan, djangan-djangan
kepertjajaan masjarakat pada pers umumnja djadi guntjang.

; Nampaknja inilah jang mendorong harian Kompas untuk menjarankan,
agar Dewan Kehormatan PWI bersidang guna memutuskan sampai
sedjauh mana kesalahan jang dilakukan kedua koran tadi.

; Satu-satunja bahan terbaik untuk mengukur kesalahan itu adalah
dengan membandingkannja dengan pita rekaman pidato Amirmachmud
di Ngawi. Dibawah ini TEMPO menjadjikan suatu perbandingan,
antara kutipan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?