Bali Berbenah
Edisi: 16/02 / Tanggal : 1972-06-24 / Halaman : 48 / Rubrik : EB / Penulis :
SETJARA pasti, sampai sekarang belum diketahui sumber Surat Edaran Direksi Bank Indonesia bertanggal 8 Mei lewat jang memerintahkan segenap tjabangnja untuk menghentikan pemberian kredit investasi pembangunan hotel-hotel di Bali. Alasannja, karena "pendirian hotel-hotel dipulau pelantjongan itu sudah mentjukupi". Tentu sadja surat edaran ini membuat kalang-kabut semua pihak jang berpaut dengan pariwisata, tidak terketjuali Pemerintah Daerah Bali, dan terutama Diperda jang sedjak beberapa waktu lalu membanting kepala menjiapkan workshoop PATA bulan Maret 1974. Sebab, "dalam keadaan biasa sadja Bali sudah kekurangan kamar dari hotel hotel jang telah ada, apalagi dengan kedatangan delegasi organisasi turis nanti", demikian dikatakan Sekretaris Diparda Bali, Made Kembar Kerpun mengutip utjapan Menteri Frans Seda.
Dan tidak sjak lagi, gubernur Sukarmen menundjuk kedata-data dari Kembar Kerpun: dari 17 buah hotel jang memenuhi persjaratan sekarang terdapat 725 kamar, sedangkan untuk tamu-tamu PATA, nanti diperlukan paling sedikit 1.500 buah kamar. Sehingga, "penjetopan kredit itu mentjemaskan" keluh Sukarmen. Lalu diingatkan pula, disamping sekurang-kurangnja 1.000 orang delegasi resmi, djuga para turis dari dalam dan luar negeri…
Keywords: Bali, Bank Indonesia, Made Kembar Kerpun, Frans Seda, Sukarmen, Sumadji, Ir Sutrisno, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…