Ilmu Slamet

Edisi: 19/02 / Tanggal : 1972-07-15 / Halaman : 34 / Rubrik : PDK / Penulis :

SEKARANG sudah ada Sardjana Muda Tekstil, Sardjana Muda Film,
malah ada Sardjana Muda Lokal dan Sardjana Lokal, kabarnja djuga
Dokter Lokal", tulis Prof. dr. Slamet Iman Santoso dalam
madjalah Fakultas Hukum Agustus 1971. oalam rangka pembitjaraan
adanja feodalisme baru dalam bentuk pemakaian gelar-gelar
kesardjanaan, Pembantu Rektor UI itu berkata selandjutnja: "Arti
lokal dalam rangka ilmu pengetahuan jang kabarnja Universil
tidak djelas, barangkali lokal dalam rangka gedung dan
pekarangan Perguruan Tinggi, djadi didjalan depan rumah sudah
tidak lagi".

; Gelar-gelar kesardjanaan jang warna warni dan nampak kisruh
inilah, kata Prof. Slamet, jang tampil menggantikan gelar-gelar
feodal seperti Raden, Raden Mas, Adipati, Tengku, Radja dan
sebagainja. Dan kalau "feodalisme ilmu pengetahuan" ini
diteruskan, maka menurut Slamet--jang baru mendapat gelal Doctor
Honoris Causa dari UI--pada semua Departemen atau djawatan akan
ada pendidikan landjutan (post-graduate) untuk mendapatkan gelar
Doktor bahkan jang pakai Honoris Causa sekalian. Pada
penilaiannja: "Satu-satunja Akademi jang masih belum terdjerumus
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ialah Akademi Militer
Nasional". Maka: "Mudah-mudahan tidak iri hati dan tidak
berusaha melengkapi lulusannja dengan gelar Sardjana Muda
Djenderal. Sebab nanti lulusan Sesko-Sesko (Sekolah Staf dan
Komando) lantas perlu dilengkapi pula, misalnja Sardjana
Djenderal - dan tingkat sesudah itu, Doktor Djenderal dan Doctor
Honoris Causa Djenderal". Harapan Prof. Slamet tentang jang
terachir ini, ternjata meleset.…

Keywords: -

---

Foto Terkait