Di Mana Batas Kedaulatan Di Udara ?

Edisi: 22/02 / Tanggal : 1972-08-05 / Halaman : 12 / Rubrik : HK / Penulis :

DUA belas tahun jang lalu, pesawat U-2 milik Amerika Serikat
ditembak djatuh diatas wilajah Uni Sovjet. Kegiatan jang sudah
dimulai sedjak tahun 1955 itu konon digunakan untuk kepentingan
spionase. Pesawat tersebut menurut US telah berhasil melakukan
pemotretan-pemotretan terhadap lokasi-lokasi pertjobaan roket
US, tempat-tempat penjimpanan sendjata nuklir, lapangan udara
pesawat udara dilandasan dan lain-iain lolasi kemiliteran jang
penting. US mengadjukan protes dan melaporkan insiden ini ke
Dewan Keamanan PBB. Dalam kesimpulannja negara ini beranggapan
bahwa tindakan penembakan tersebut dapat dipertanggung-djawabkan
karena Undang-Undang Penerbangan US mengatakan bahwa negala itu
memiliki kedaulatan jang lengkap dan eksklusif terhadap ruang
udara diatas wilajah negaranja. Hak pemerintah US ini berakibat
bahwa manakala terdjadi pelanggaran terhadap wilajah udaranja
dan dimana pelanggaran tersebut djelas mengantjam keamanan
negara setjara langsung maupun tidak langsung, ia berhak
mengambil tindakan pengamanan demi mendjaga integritas
kedaulatannja.

; Sebaliknja, adalah protes AS. Pertama pesawat U-2 terbang pada
ketinggian 78.000 kaki (lk 22 km atau 14 mil), sehingga tidak
pernah melanggar wilajah US, sama halnja dengan Sputnik I US
jang djuga beredar diatas wilajah AS. Kedua, pihak US tidak
pernah mengadjukan keberatan apa-apa terhadap penerbangan U-2
jang terdahulu. Dan ketiga, bahwa penerbangan tersebut dilakukan
dengan pesawat udara sipil sehingga berlaku
pengaturan-pengaturan jang umum mengenai penerbangan.

; Djuga 12 tahun jang lalu pesawat RB 47 milik AS ditembak djatuh
oleh US--padahal pesawat tersebut terbang diudara diatas
perairan diluar wilajah sipenembak. Tapi menurut US, RB 47
dilengkapi alat-alat elektronis…

Keywords: -

---

Foto Terkait