Dengan Bismilah Dan Kepercayaan ...
Edisi: 25/02 / Tanggal : 1972-08-26 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :
HAMPIR tidak banjak orang menduga, bahwa dalam pidato
kenegarannja mendjelang 17 Agustus lalu Presiden menjinggung
persoalan "pribumi" dan "non-pribumi". Bagi sementara orang
masih kuat anggapan bahwa berbintjang dengan kedua istilah itu
dapat mudah menimbulkan salah faham atau kalau sedang bernasib
sial dapat menumbuhkan berbagai kekeruhan. Tetapi bagi Presiden
inilah soalnja, jaitu "mengembangkan suatu pola pembangunan
Nasional jang makin meluaskan keterlibatan semua kekuatan dalam
masjarakat dan pembagian kembali hasil pembangunan jang lebih
adil kepada masjarakat" Sehingga apabila "golongan non-pribumi
telah memilih dengan sukarela Indonesia sebagai Tanah-air dan
Bangsanja dan apabila golongan pribumi telah menerima mereka
sebagai bagian dari bangsanja sendiri, maka kerdjasama kedua
golongan ini merupakan satu keharusan". Dengan ini setjara tidak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?