Harapan Dari Meja Bundar

Edisi: 27/02 / Tanggal : 1972-09-09 / Halaman : 46 / Rubrik : EB / Penulis :

EMPAT tahun setelah pertama kali berjumpa dan berhincang-bincang
dengan Pemerintah RI, lebih dari seratus perusahaan asing yang
tergabung dalam Business International Corporation kembali lagi
mengadakan "inventarisasi" di Jakarta. Tepatnya tanggal 27 s.d.
31 Agustus yang lalu, di ruangan-ruangan makan Hotel Indonesia
Jakarta.

; Kebetulan. "Maksud pertemuan ini ada dua", kata nyonya Barbara
Ward petugas humas B.I. Roundtable yang juga dikenal sebagai
ekonom pengarang buku berjudul Rich Nations and Poor Nations
itu. Yaitu menolong investorinvestor yang sudah ada mengatasi
kesulitan-kesulitannya, sembari melicinkan jalan bagi
calon-calon investor yang masih berdiri di pintu. Sebenarnya,
ahir tahun lalu sudah dianggap saatnya sudah tiba bagi pertemuan
kedua sesudah tahun 1968. "Situasi ekonomi sudah jauh lebih
favourable daripada dulu", kata presiden Business International,
Orville Freeman pada pers. Petunjuk-petunjuknya antara lain:
inflasi yang sudah terkendali, kepercayaan negara-negara luar
sudah semakin meningkat dengan meningkatnya bantuan-bantuan IGI
stabilitas ekonomi yang dibarengi stabilitas politik, dan yang
paling menarik bagi anggota-anggota B.I. politik pintu terbuka
bagi modal asing. Akan tetapi, mengumpulkan hampir 150 angota
yang tersebar di Amerika, Eropa, Australia dan Jepang itu, serta
mengatur pertemuan-pertemuan dengan Presiden, Menteri-Menteri
dan Gubernur Bank Indonesia serta pejabat-pejabat…

Keywords: -

---

Foto Terkait