Cinta Di Kebun Kelapa Sawit
Edisi: 32/01 / Tanggal : 1972-10-14 / Halaman : 25 / Rubrik : HK / Penulis :
INILAH kisah cinta yang berakhir sebagai tragedi. Bahkan boleh
dibilang termasuk biadab juga. Cerita ini, sebagaimana
dilaporkan pembantu TEMPO, terungkap dari sidang Pengadilan
Negeri Pematang Siantar Kabupaten Simalungun, di bawah Hakim
Ketua Pipin Purba SH.
; Japikkir Sinaga (21 tahun), sudah lama bercintaan dengan
Santiboru Butar Butar (tak disebutkan umur). Kadar percintaan
tampaknya sudah demikian rupa sehingga keduanya berazam
melanjutkan kasih mereka kemahligai bahagia. Namun azam itu
rupanya tak sempat sampan karena aral dahsyat tiba-tiba
melintang. Begini: Jainardo Sinaga (55 tahun), ayah Japikkir,
menentang keras hubungan anaknya dengan anak boru (perawan)
tersebut. Sebabnya hanya karena si ayah juga mengandung nafsu
untuk mengawinkan Japikkir dengan Perpe, boru (binti) Lumban
Raja. Maka pada suatu hari di bulan Mei 1972, Jainardo yang
tinggal di kampung Siku Pardamean Tanah Jawa, Kabupaten
Simalungun, memanggil anaknya. Semacam sidang telah dibuat. Yang
juga hadir adalah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…