Surat Terbuka Calon Hakim
Edisi: 13/03 / Tanggal : 1973-06-02 / Halaman : 14 / Rubrik : HK / Penulis :
SAMPAI minggu ini, masih calon hakim yang limaratus (TEMPO. 30 September 1972) masih terguncang antara janji ke janji. Barangkali pantaslah kalau mereka menjadi mengeluh karena berniat jadi hakim, tahu-tahu (masih saja) jadi panitera pengganti yang setiap hari kabarnya harus mengetik tak kurang dari 10 lembar berita acara, keputusan dan semacamnya. Kepada siapa hendak mengadu?
Merasa kecil. Maka beberapa waktu yang lalu, calon-calon hakim di Jakarta terpaksa mengirim delegasi menghadap Ketua Mahkamah Agung dan Menteri Kehakiman (c.q. Direktur Jenderal Pembinaan Badan-Badan Peradilan). Rupanya hasilnya sangat tidak memuaskan. Sebab mereka hanya dikenyangi oleh jawaban-jawaban seperti, "akan kami tackle persoalannya," atau, "akan kami perhatikan", dan sebagainya. Lalu pada kesempatan lain, delegasi ini datang lagi ke MA. Di sana dijawab bahwa usulan pengangkatan (sebagai hakim) sudah diteruskan ke Departemen Kehakiman. Dikejar ke Departemen Kehakiman -- tapi fihak Ditjen Peradilan mengatakan bahwa…
Keywords: Hakim, Hadipurnomo, Departemen Kehakiman, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…