Natal Dalam Gelap
Edisi: 37/03 / Tanggal : 1973-11-17 / Halaman : 12 / Rubrik : INT / Penulis :
DALAM udara yang meluncur ke arah titik beku, anak-anak Belanda
bermain sepatu, roda di jalan-jalan kota Amsterdam, Rotterdam
dan Den Haag hari Minggu yang lalu. Sepeda-sepeda yang melewati
mereka bukan halangan yang menakutkan, dan sorak sorai
mulut-mulut kecil itu sudah jelas menyenangkan para penganjur
anti pengotoran udara. Itulah sebagian pemandangan pada suatu
negeri yang amat menderita karena perang minyak yang
dilancarkan oleh negara-negara Arab - penghasil minyak utama di
dunia - sehubungan dengan usaha mereka mengusir Israel dari
wilayah Arab yang didudukinya.
; Tidak langsung. Meskipun cuma negeri Belanda yang secara resmi
menderita boikot di Eropa (lihat TEMPO, 10 Nopember), namun
negara-negara tetangganya, bersama-sama dengan hampir seluruh
negara di dunia kini terlanda bahaya kekurangan minyak. Sebagai
anggota Pasaran Bersama Eropa, Belanda memang ada mendesak
teman-temannya untuk memberikan bantuan. Tapi selain karena
persediaan negara-negara tetangga memang terbatas, negara-negara
Arab juga telah mengeluarkan ancaman boikot kepada mereka yang
membantu Belanda. Duta Besar Libya untuk Jerman Barat, Jalal
Mohamad, pekan lalu memperingatkan pemerintah Bonn untuk tidak
mencoba-coba bersimpati pada Belanda kalau mau tetap mendapat
minyak dari Timur Tengah. Sedang Perancis dan Inggeris yang
terang-terangan menyatakan simpati kepada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…