Skp Gtm & Pwi Ntb
Edisi: 52/03 / Tanggal : 1974-03-02 / Halaman : 34 / Rubrik : MD / Penulis :
SEKARANG tak gampang wartawan memburu berita di Nusa Tenggara Barat alias NTB. Di sana ada SKP GTM alias surat keputusan tentang gerakan tutup mulut. Anggotanya: pegawai-pegawai gubernuran, bupati-bupati, semua kepala dinas/jawatan yang horisontal maupun vertikal. Dasar hukumnya: surat keputusan gubernur NTB Haji Raden Wasita Kusumah nomor 4/ Humas B/4/5 tanggal 14 Januari 1974 Dasar pertimbangannya: "untuk mening-katkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, perlu penerangan efektif terarah melalui saluran komunikasi dua arah". Tampaknya ini bertolak belakang dengan itu gerakan GTM Tapi di samping itu gubernur menganggap "ada kesimpang-siuran dalam pemberitaan pers yang mengakibatkan masyarakat mendapat gambaran yang keliru".
Lunyuk. Lalu siapa yang berhak ngomong dengan pers? Mula pertama kepala bagian hubungan masyarakat. Pejabat lain bisa memberi keterangan, tapi atas perintah atau petunjuk gubernur. "Bahan-bahan berita untuk keterangan pers harus terlebih dulu mendapat persetujuan sekretaris daerah dan kalau penting harus ada persetujuan gubernur", bunyi itu SKP. Beberapa pejabat konon malah terheran-heran. Apakah data-data lapangan juga diketahui oleh gubernur? Misalnya jumlah produksi telur setahun di Lunyuk atau areal Bimas tiap kecamatan, tentu hanya dinas-dinas atau jawatan-jawatanlah yang tahu.
Lain halnya dengan pejabat yang tak mau disebut namanya. Kiagus Adnan bilang blak-blakan: "Tulis pendapat saya. Ada kejanggalan dalam SKP itu. Kan Presiden sendiri menganjurkan komunikasi dua arah? Apa begitu praktek komunikasi?" Ketua PWI NTB itu juga mengingatkan keterangan Amir Murtono ketua umum Golkar ketika menerima wartawan di Mataram 30 Nopember 1973, agar pemerintah daerah dan dinas-dinas…
Keywords: Nusa Tenggara Barat, PWI NTB, Raden Wasita Kusumah, Kiagus Adnan, Amir Murtono, Drs Puguh Wirebhakti, Gatot Suherman, Herry S. Yomo, R. Susantyo, Sukamo K, R. Sudiyono, Kiagus Hamim, H. Lukman Taufik, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…