Tanpa Mastodon
Edisi: 52/03 / Tanggal : 1974-03-02 / Halaman : 39 / Rubrik : EB / Penulis :
PERNAH ahli-ahli denogafi menghitung-hitung pertambahan penduduk Jakarta Raya. Mereka sampai pada angka 10 juta jiwa yang bakal menghuni Ibukota tahun 1980 (TEMPO, 3 Juni 1973). Itu berdasarkan jumlah penduduk yang 4,6 juta jiwa sekarang ini dengan pertambahan rata-rata 6,4, setahun. Tidak termasuk penghuni daerah- daerah Jawa Barat yang berbatasan, seperti Bogor, Bekasi dan Tangerang yang akan tercakup dalam rencana perluasan Jabotabek. Nama Menteri Riset Prof. Sumitro Djojohadikusumo dalam rapat kerjanya dengan komisi X DPR minggu lalu, muncul dengan ramalan yang tidak kalah seremnya. "Dalam 3 generasi mendatang, penduduk Jakarta dengan wilayah sampai Jatibarang akan mencapai 80 juta jiwa". Dengan catatan: bilamana tidak ditempuh langkah-langkah yang berhasil merem arus urbanisasi akibat kuatnya besi-berani DKI Jaya. Itu sebabnya Prof. Sumitro pun menekankan perlunya penyebaran wilayah-wilayah industri ke luar Jakarta seperti Cilacap dan Surabaya. Di samping alasan-alasan teknologis karena kondisi tanah Pulo Gadung hanya dapat menampung industri ringan. Sedang industri-industri sepanjang jalan raya menuju Bogor suatu waktu mungkin menyesakkan paru-paru penduduk sekitarnya lantaran posisi yang terbawa angin.
Surplus & minus. Bahwa beban Urbanisasi yang paling deras ke Jakarta bukan hanya tanggungjawab Ali Sadikin saja sudah jelas. Meskipun pembukaan wilayah-wilayah industri seperti Pulo Gadung yang konon akan mampu menampung 30.000 orang toh tidak diharapkan hanya mengundang gairah masyarakat sekitarnya, seperti perkiraan Wagub Ir Prajono ketika meresmikan Gardu Induk Pulo Gadung medio bulan lalu. Berbondong-bondongnya penduduk dari desa-desa di luar kota dan di luar propinsi DKI, juga disebabkan karena tekanan penduduk yang lebih gawat di daerah pedesaan dari pada di kota-kota. Yang tampaknya belum sanggup diimbangi penyediaan kesempatan kerja di propinsinya masing-masing. Suatu razia gelandangan di daersh sekitar Proyek Senen menunjukkan bahwa persen hasil terbesar insan-insan Tuhan itu berasal dari Jawa Tengah. Menyusul kemudian Jawa Timur baru Jawa Barat dan Jakarta…
Keywords: DKI Jakarta, Urbanisasi, Tenaga Kerja, Prof. Sumitro Djojohadikusumo, Ali Sadikin, Ir Prajono, Suharman Ramli, CV Kalang Pariaman, YTKI, Yayasan Tenaga Kerja Indonesia, Dr AT Birowo, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…