Titik Balik?
Edisi: 02/04 / Tanggal : 1974-03-16 / Halaman : 42 / Rubrik : EB / Penulis :
TIDAK betul pendapat yang mengatakan Indonesia sudah tidak memerlukan bantuan luar-negeri lagi". Bantahan yang boleh dicap cukup resmi ini diucapkan Direktur Ekstern Bank Dunia, W.D. Clark di Negeri Belanda sepulangnya mendampingi McNamara ke Indonesia. Clark pun mengakui, bahwa pendapat yang sudah beredar di kalangan sementara ekonom Amerika itu berpijak dari fakta meningkatnya ekspor minyak RI menjadi 1,6 milyar dollar belakangan ini (TEMPO, 2 Maret) Nasional. Sebab diingatkan pula oleh Clark, bahwa hasil ekspor yang seperti melimpah-ruah itu tidak sedikit yang terpakai untuk membayar harga tinggi yang diperlukan untuk impor beras. serta perlengkapan penunjang industrialisasi dan macam-macam lagi. Juga biaya angkutan produk-produk ekspor impor yang sudah melonjak dengan lincahnya. Dibarengi dengan kenyataan bahwa Indonesia belum mengetahui dengan persis berapa kekayaannya, timbul perasaan bahwa "Indonesia berada di puncak menara tinggi dengan kemungkinan jatuh".
Memo mobil. Begitu kata WD Clark, Sehingga menyadari semua kelebihan maupun kekurangan di negara kita, "yang lebih perlu dari pada sekantong uang adalah bantuan teknis -- tenaga ahli dan perencana". Uang tidak terlalu menjadi soal. "Yang penting", ujar Clark menyampaikan kesan-kesannya pada pemerintah Belanda, "adalah penggunaan uang devisa itu dengan efisien…
Keywords: Bantuan Asing, Bank Dunia, W.D. Clark, McNamara, Bambang Saptodewo, IGGI, Drs Jan Pieter Pronk, Presiden Soeharto, David Dlewsom, Ibnu Sutowo, Pertamina, Caltex, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…