Agama Tahanan Politik
Edisi: 03/04 / Tanggal : 1974-03-23 / Halaman : 28 / Rubrik : AG / Penulis :
DALAM perakapan dengan pers beberapa waktu yang lalu sekjen Departemen Agama Bahrum Rangkuti menyinggung pula usaha pemerintah dalam pembinaan kehidupan beragama di kalangan kelompok-kelompok khusus seperti narapidana anak-anak nakal panti-panti asuhan dan yang menarik adalah kelompok para tahanan politik G.30.S PKI khususnya di Pulau Buru. Berikut ini sebuah gambaran dari dawah agama di tempat terakhir -- disusun kembali dari laporan petugas rohani Departemen Agama sebagai yang dimuat dalam buletin terbatas Departemen Agama.
Lebih dahulu inilah sebagian tanyajawab agama dengan Pramudya Ananta Toer, pengarang dan tapol G.30.S PKI di Pulau Buru:
* Pak Pram tahu bacaan shalat?
Tidak!
Cara puasa?
Tidak
Bagaimana barwudhu.
Tidak tahu !
Tulis-baca Arab?
Membaca sedikit bisa.
Di mana?
Ya dulu waktu anak-anak!
Apa itu Hadis?
Tidak tahu!
* Usep Fathuddien, orang Departemen Agama yang tahun kemarin selama enam bulan memimpin rombongan para mubalig ke P. Buru, mencatat dalam laporannya bahwa terdapat beberapa jenis tingkat keagamaan para tapol di sana. Pramudya Ananta Toer misalnya, tergolong penghuni Tefaat yang tidak begitu rumit diajak berkomunikasi. Pada sebagian besar penghuni di sana umumnya lebih terbuka. Tidak seperti Pram yang bahkan pada waktu mandi bersama hanya mau menjawab pertanyaan seperlunya. Dr. Suprapto misalnya bahkan mau bertanya lebih dahulu -- juga soal-soal agama. Yang lain-lain, bila mereka bertemu dengan para petugas, biasanya suka menegur: selamat siang, selamat malam atau assalamu'alaikum. Berpapasan di pematang, kadang-kadang mereka buru-buru sudah lebih dulu turun ke bawah agar petugas Departemen Agama itu tidak usah turun ke selokan. Mengharukan. Tapi betulkah mereka itu ramah dari hati dan bukan sekedar "siasat"?
Majlis Islam. Ada 18 Unit di Tefaat Buru. Dengan rombongan kemarin, sudah tiga team yang dikirim Departemen Agama untuk melayani mereka. Pelaksanaan pengajaran memang belum boleh dikatakan sempurna. Para petugas sendiri misalnya sangat sering…
Keywords: Departemen Agama, Bahrum Rangkuti, Usep Fathuddien, Pramudya Ananta Toer, Dr. Suprapto, Anwar Kadir, Drs. Sumiadi, Prof. Hasbi Ash Shiddieqi, Hasyim Rahman, Frater Mathias, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…