INI WAYANG "BARU"...

Edisi: 04/04 / Tanggal : 1974-03-30 / Halaman : 49 / Rubrik : SN / Penulis :


SOENARTO Timoer tidak kecewa. Sekalipun wayang Jawa-Timuran tak
mendapat tempat dalam Pekan Wayang II, -- kecuali akan
memamerkan 10 buku kaangannya, ia juga akan mengungkap gagasan
baru. Sejak lama ia prihatin; pedalangan Jatim tidak maju-maju.
"Siaran wayang RRI Surabaya buruk sekali", katanya minggu lalu.
Setelah merenung-renung, ditemukannya penghambat-penghambat.
Corak wayangnya tiruan dan bahasa sastra pedalangan yang
mestinya adiluhung alias halus tinggi, pada pedalangan Jatim
rasanya kasar. Kecuali itu, penonton lebih mengandalkaa
dalang-dalang Jateng. "Sekalipun nrendapat pendidikan dari Sala
misalnya, kalau dalang itu berasal dari Surabaya, -- tak laku",
kata Narto.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.