SETELAH "ATHEIS"

Edisi: 18/04 / Tanggal : 1974-07-06 / Halaman : 35 / Rubrik : BK / Penulis : Goenawan Mohamad

DEBU CINTA BERTEBARAN novel
; oleh Achdiat K. Mihardja, Pustaka Nasional,
419 halaman, Singapura, 1973.

; **

; "Mengingat bahwa bahan-bahan yang dikumpulkan sudah begitu
banyak; dan semuanya sama pentingnya, dia merasa bahwa jika
romanlah yang akan ditulisnya, maka roman itu barangkali akan
merupakan semacam roman panorama atau documentary fiction atau
roman kaleidoskop jika ada istilah demikian, di mana pelbagai
sub-plotnya hampir sama pentingnya dengan plot utamanya; atau
sama sekali tanpa plot atau plonya adalah nonplot, atau
antiplot".

; **

; KATA-KATA itu kata-kata Rivai, tokoh pokok novel ini. Tapi
Achdiat agaknya memakainya juga buat menjelaskan diri, di depan
pembaca. Debu Cinta adalah sebuah novel "kaleidoskop".

; Bentuk baru yang mengagetkan? Tidak. Sebelumnya, Mochtar Lubis
dengan Senja Di Jakarta juga demikian: cerita-cerita kecil ada
di sela-sela cerita pokok -- fragmen-fragmen dari situasi
Jakarta yang bobrok tahun 50-an. Tapi bila Mochtar mempertautkan
semuanya pada satu latar, Achdiat di sini merangkai panorama
novelnya pada diri Rivai. Buku ini pada dasarnya rekaman
pengalamannya. Ia wartawan Indonesia yang, setelah 7 tahun
berturut-turut tinggal di Amerika & Eropa, hampir setahun hidup
di Sydney. Memang, Debu Cinta mirip karya Achdiat 12 tahun
sebelumnya: Kesan Dan Kenangan, kumpulan cerita pendek.

; Seperti Kesan Dan Kenangan,…

Keywords: -

---

Foto Terkait