Lagu Seorang Penyusup Rimba
Edisi: 23/04 / Tanggal : 1974-08-10 / Halaman : 45 / Rubrik : MS / Penulis :
INI sebuah cerita tentang Iwan Abdurrahman lelaki berusia 27 tahun itu. Seorang calon sarjana pertanian sudah puluhan kali terjun dari pesawat dan mengarungi rimba dan bukit-bukit seorang yang rendah hati dan sederhana. Satu gigi depannya patah. Tetapi itu tidak merupakan beban batin karena otaknya sendiri menurut beberapa dosen bukan jenis otak kerbau. Ia kelihatan selalu gembira dan selalu segar mungkin karena jasmaninya sudah terbina lewat perguruan silat "Bandarkarima" yang ternyata tebal juga melapisi dasar moralnya yang kelihatan sangat pribumi. Orang ini nyaris ketakutan terhadap publikasi juga terhadap perasaan berjasa -- walaupun pacarnya seorang mahasiswi kedokteran yang menyimpan tanda-tanda penghargaan yang dimilikinya mungkin dapat menerangkan bahwa lelaki ini memang banyak membuat jasa. Ada sebuah kata yang merupakan semboyan baginya dan yang dengan segera mengingatkan orang pada moral yang ditetapkan pada pribadi-pribadi para angota kepanduan yakni: SEDIA, SEDIA adalah sebuah kata yang barangkali merupakan motor dari sepak-terjangnya ujarnya. Sementara itu ia memamerkan satu pemeo yang barangkali dirasanya cukup lucu untuk memahami gerak-geriknya -- yang kalau boleh dijelaskan agaknya lebih cenderung ke pola seorang Sardono dari seorang seperti WS Rendra atau Remy Sylado. "Merasa takut tapi berjalan terus itulah keberanian" demikian pemeo itu. Iwan terus menyambung: "Saya selalu melihat tahapan-tahapan bukan tujuannya saja. Pemilihan tahapan itulah seni".
Orang yang merasa bahagia baik dalam belantara yang sunyi ataupun di antara kawan-kawannya yang sedang bekerja ini yang sekali-sekali tampak juga berdansa atau meluncur di jalanan dengan menunggang…
Keywords: Musik Rakyat, Iwan Abdurrahman, Ridwan Armansyah, Sardono, WS Rendra, Remy Sylado, Flamboyan Bekerjasama, Trio Bimbo, Bob Dylan, Joan Bacz, Nana Mouskouri, Johnny Cash, A. Riyanto, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…