Murid Baru, Repot

Edisi: 35/04 / Tanggal : 1974-11-02 / Halaman : 41 / Rubrik : PDK / Penulis :


MUSIM sekolah lagi,di Jakarta. Tidak semua fihak merasa setuju
dengan rayonisasi. Cara penerimaan murid baru dengan sistim
kolektif danselektif yang telah dimulai sejak tahun lalu di
wilayah DKI itu dianggap mempersempit pilihan individu untuk
memilih sekolah. "Rayonisasi mengurangi hak-hak azasi manusia",
ujar A. Situmorang, Sekertaris Umum Majelis Pusat Pendidikan
Kristen kepada TEMPO pekan lalu. Bagi pemerintah DKI, sendiri,
pelaksanaan rayonisasi terhadap sekolah-sekolah yang berada
diwilayahnya memang bukan tanpa alasan-alasan yang kuat. Dalam
pertimbangannya disebutkan bahwa setiap tahun ajaran baru selalu
timbul kesulitan dan keresuhan masyarakat terutama pada waktu
pendaftaran dan penerimaanmurid baru pada setiap tingkat
pendidikan SD, SLP maupun SLTA. Gedungyang memadai terasa
kurang, sementaraada keinginan dari beberapa orang tuauntuk
memasukkan anaknya hanya pada sekolah tertentu. Arus lalulintas
yang menghubungkan tempat tinggal si anak dengan sekolah serta
penyebaranpenduduk tidak merata. Dan akibatnya terjadi ketidak
seimbangan antara jumlah murid yang lulus dengan daya tampung
dan tidak meratanya penyebaransekolah pada masing-masing
lembabaga pendidikan. Dengan alasan-alasan ituagaknya A.J.
Soesetyo, Kepala Perwakilan Departemen-P dan K sampai
padapendapat: "Kalau hak-hak asasi seseorang mengganggu
hak-hak azasi banyak prang, yang satu orang itu tentu harus…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…