Matematika Baru Di Sekolah Dasar...

Edisi: 48/04 / Tanggal : 1975-02-01 / Halaman : 35 / Rubrik : PDK / Penulis :

ANAK itu kelas VI Sekolah Dasar. Suatu hari ia pulang dari
sekolahnya di Pintu Air, lalu mengerjakan pekerjaan rumah. Agak
buntu pada selain soal, ia bertanya minta tolong kepada
ayahnya. Pertanyaan: Bagaimana harus menembak sebuah kapal
perusak musuh dengan sebuah misi ke laut yang belum diketahui
letak koordinatnya?

; Tentu saja ayahnya agak kaget bukan karena kata "tembak". Ia,
setelah menatap soal yang dihadapinya, bertanya: "Soal apa
ini?". Jawab si anak: "Ini matematika modern". Si ayah mungkin
tak percaya. Tapi masalah koordinat memang ada dalam buku
Matematika SD yang dikeluarkan oleh Departemen P & K. Yang mesti
dipecahkan adalah sebuah titik yang harus diletakkan pada sebuah
koordinat, yang punya x dan y sebagai sumbunya. Pada lazimnya,
koordinat sistim salib-sumbu ini diberikan di SMA kelas II
Jurusan Paspal. Mata si ayah berkunang-kunang sebentar ....

; Contoh tentang orang tua yang kaget karena anaknya bertanya soal
yang "tidak-tidak" atas nama "matematika modern" bisa banyak
sekali. Sebuah karikatur pemah bercerita begini: ada satu soal
matematika yang sederhana, yaitu "berapakah 334 ditambah 334".
Ketika si bapak menunjukkan dengan gagal kepada si anak bahwa
jawabannya adalah 668, si anak menggeleng. Menurut dia (dan
menurut "matelnatika baru") jawabannya adalah 1223. Dan bengong
lah sang ayah ia menjadi satu dari sejumlah ayah dan ibu yang
merasa ngeri mendengar nama "matematika modern" -- yang
seolah-olah hendak memacu anak-anak didik menjadi juta-juta
jenius sekaligus. Atau, baginya, matematika modern…

Keywords: -

---

Foto Terkait