Guru Enggan & Suami

Edisi: 44/04 / Tanggal : 1975-01-04 / Halaman : 13 / Rubrik : PDK / Penulis :


KALAU ingin merasakan bagaimana pahitnya jadi guru di sinilah
tempatnya, kata nona Nafsiah Sabri, 19 tahun. Guru Inpres No.
10/1973 ini mendapat tugas di SD Inpres Tanjung Isui nun di
perut rimba Kalimantan Timur. Kampung itu baru bisa dilongok
setelah dua hari dua malam bersiut-siut di atas kapal 24 PK
menyusuri sungai Mahakam. Mendingan kalau air lagi pasang banyak
perahu ke kampung itu. Tapi bila `jalan-raya' tersebut lagi
dangkal, orang harus bermalam lagi semalam di Muara Muntai,
menunggu perahu dayung. Di atas perahu beratap terik matahari
ini akan menghabiskan waktu setengah hari lebih. Itupun tidak
bisa terus bersiul, sebab di suatu tempat penumpang harus turun
ke sungai anak Mahakam ini, untuk menggontaikan kaki dalam
sungai sambil mendorong biduk, kira-kira satu kilometer.

; Nah, setelah nyaris lunglai, barulah kepergok bangunan SD
beratap daun rumbia…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…