Tahu Tempe & Ikan Lele
Edisi: 05/05 / Tanggal : 1975-04-05 / Halaman : 17 / Rubrik : PDK / Penulis :
TIGA tahun yang lewat, ketika kampanye sekolah pembangunan
sedang hebat-hebatnya semua sekolah terutama SD berlomba
memasukkan keterampilan khusus yang bisa dijadikan ciri khas
sekolah. Ada sekolah yang murid-muridnya diajar bikin kok
badminton atau sendok garpu, ada yang mengutamakan keterampilan
beternak ayam, kambing sampai ikan, ada yang mencoba memprodusir
tempe, tahu dan banyak lainnya. Nyonya Pakasi, waktu itu
pimpinan SD Percobaan IKIP Malang, termasuk orang yang kurang
setuju terhadap gejala yang nampaknya baik itu. Sekolah yang
dipimpinnya tidak mengajar bikin tempe dan tahu atau batu bata.
Sebab, katanya, "di Jakarta orang sudah membikinnya dengan mesin
(TEMPO, 9 Juni 1973). Kecen derungan banyak sekolah untuk
berlomba mengajar keterampilan memang boleh dibilang akibat
pengertian yang salah tangkap. Mengajar keterampilan kira-kira
mereka anggap tujuan utama dari sistim sekolah pembangunan yng
komprehensif. Padahal menurut Dr. Syamsuri, waktu itu rektor
IKIP Malang, sistim baru itu haruslah dilengkapi dengan
pengukuran dan evaluasi.
;…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…