Asisten Apoteker: Sudah Cukup

Edisi: 45/05 / Tanggal : 1976-01-10 / Halaman : 40 / Rubrik : PDK / Penulis :


ANJURAN untuk memasuki sekolah-sekolah menengah kejuruan
semakin lama semakin gencar saja. Bahkan Presiden Suharto, baik
ketika meresmikan STM Pembangunan dan Pusat Latihan Pendidikan
Teknoloi (PLPT) di Surabaya, 22 Mei, maupun ketika menyambut
Kongres Taman Siswa di Yogyakarta, 16 Desember tahun lalu, ikut
mengkampanyekan. "Dewasa ini masih sedikit di kalangan orang tua
yang merasa kecil hati atau kurang terhormat apabila anaknya
men1asuki Sekolah Kejuruan", begitu antara lain Presiden. Sikap
yang keliru telah menaklatkan banyaknya anak yang memasuki
sekolah Menengah Umum tanpa menghitung-hitung masa depan.
Akibatnya, menurut Presiden lagi, bukan saja tidak seimbangnya
jumlah sekolah dan jumlah murid sekolah-sekolah umum dan
kejuruan, tapi juga bila karena berbagai sebab mereka tidak
dapat meneruskan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, maka
mereka sulit mendapat lapangan pekerjaan. Atau mereka tidak siap
untuk berdiri sendiri. Tentu saja anjuran ditunjang oleh
kenyataan bahwa kebutuhan tenaga teknik menengah memang tidak
sedikit. Sampai akhir Pelita I, dari sejumlah 41.000 tenaga yang
dibutuhkan ternyata hanya bisa dipenuhi 55 prosen saja (TEMPO, 7
Juni 1975)

; Tapi apakah sekolah kejuruan Farmasi (Sekolah Menengah Farmasi
-SMF - atau Sekolah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…