Kok Berkelahi Melulu ?; Mereka Berkelahi: Siapa Yang Mengatur?

Edisi: 10/06 / Tanggal : 1976-05-08 / Halaman : 48 / Rubrik : PDK / Penulis :


DI luar gedung SMA XVIII dua murid puteri saling menjambak rambut. Kabarnya gara-gara seorang "cowok". Mengetahui hal itu, pimpinan sekoah segera singsingkan lengan baju, ambil tindakan. Beri ancaman: tidak boleh mengulangi perangai tak terpuji itu lagi, plus nasihat-nasihat. Damai. Tapi sementara. Sebab seorang dari anak gadis kelas I itu merasa belum plong.Ia menilai sang cowok, si Zainal (bukan nama sebenarnya), bersikap tak adil dalam menilai perselisihan di atas. Bahkan kabarnya cewek itu pernah diancam oleh Zainal, yang duduk di kelas III itu.

Sang cewek kebetulan punya seorang abang, belajar di STM Dwikora. Kabar buruk itu sampai padanya. Iapun sering mengantar saudaranya itu ke sekolahnya. Demi keselamatan adik, katanya. Meskipun sebaliknya ada pula cerita, bahwa si abang - kita namakan Basuki - sebenarnya ingin mengintai si Zainal.

Pada suatu hari Basuki merasa lemas badan. Habis, darahnya baru saja disedot di Kecamatan Cempaka Putih. Ini untuk memenuhi seruan pimpinan sekolah agar mereka mau jadi dermawan darah. Pulang ke rumahnya, Basuki harus ke Banteng dulu. Sampai di terminal bis pusat ini, ia tak sengaja bertemu dengan Zainal. Walau bertemu cuma sekali, tak jadi halangan bagi mereka untuk baku hantam. Menurut Basuki, Zainal yang mulai menyarangkan pukulan ke tuhuhnya yang lagi lesu darah itu. Ini tanggal 15 April, tengah hari bolong.

Sorenya, ketika di sekolah, Basuki tak tahan untuk tidak menceritakan pengalamannya kepada teman-temannya. Biasa. Mungkin dimaksudkannya atau tidak, tahu-tahu solidaritas spontan tumbuh. Tigapuluh delapan orang segera berkumpul. Dengan bis mereka menuju SMA yang terletak di Jakarta Kota itu. "Heran saya. Kalau ada kasak-kusuk biasanya terdengar oleh kita. Tapi kali ini kok tidak", ujar Direktur STM swasta itu, Sunarno Wiratmodjo kepada TEMPO .

Target operasi adalah Zainal. Kalau ada. Bila tidak, ini celakanya, siapapun jadilah. Memang. begitu. Toyib, yang tak tahu ABC-nya kejadian, jadi korban. Untung hanya luka. Bahkan juga seorang guru olahraga, yang lagi bersama anak asuhnya. Guru memang tak masuk daftar sasaran. Cuma si guru ini, yang tak melawan atas serangan terhadap dirinya kecuali lari pontang panting, tampak sebaya dengan murid-muridnya. Mungkin karena ia olahragawan.

Kasus di atas selesai lewat perdamaian. Tapi ada peristiwa lain: Anak-anak STM III dan SMEA VI minggu lalu harus berhadapan dengan Hakim Muhidin Abidin SH dari Pengadilan Jakarta Utara-Timur. Perkelahian juga, dengan api penyulut yang sama: cewek. Tapi kali ini bukan dalam hubungan adik abang. Pada suatu hari di bulan Maret yang lalu, dua murid pria SMEA VI lagi asyik ngobrol dekat pagar sekolah. Datang Ns, 17 tahun, menginterupsi. Salah seorang murid pria tersebut,entah karena lagi serius-seriusan atau karena lagi angin tak baik, merasa amat terganggu oleh Ns. Ucapan: "Badak lu", tak dapat disimpan lagi oleh murid lelaki itu, terhadap Ns. Si siswi tentu tak terima.

Pas saat itu lewat dua anak STM III. Merasa ada kenalan di sekolah yang terletak di Jatinegara itu, Ns menyampaikan pesan bahwa dia dihina. J, teman s tersebut segera mengumpulkan 5 kawannya, anak STM. Ag. dikeroyok. Pada seri kedua, Ag pula--yang setelah berhasil menghimpun sekitar 5 orang-mendatangi J yang dianggap lancang tadi. Sementara baku pukul itu, sebuah truk yang berisi pelajar-pelajar STM III sampai ke gedung SMEA yang terletak di Cililitan itu. Tanpa tahu sebabnya, pengrusakan dilakukan terhadap gedung sekolah lanjutan ekonomi tersebut.

Himpit berhimpit kejadian…

Keywords: Perkelahian Antar Anak Sekolah STMTawuranZainalBasukiSunarno WiratmodjoMuhidin Abidin SHMarlon Van BroekhuizenPresiden SoehartoSjarif ThajebSuatmadjiAJ SoesetyoHusein ToyibProf Dr. Winarno SoerachmadDr. Ny. Sadli
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…