Intelektuil Indonesia, 1930-an

Edisi: 13/06 / Tanggal : 1976-05-29 / Halaman : 36 / Rubrik : BK / Penulis :


 

MANUSIA BEBAS

Novel oleh: Suwarsih Djojopuspito

Djambatan, Jakarta, Desember 1975

Cetakan pertama, 284 halaman, Rp 900.

***

SAMPAI ajalnya di Digul awal abad ke-20, Mas Marco Kartodikromo tidak mengenal Maxim Gorki (1868-1936), pengarang Rusia, bapak realisme sosialis. Juga tak pernah mendengar nama Lu Hsun (1881 - 1936), pelopor sastra Tiongkok baru. Meski begitu 'singa dari Cepu' ini begitu radikal melancarkan kritik-kritik sosial ke alamat pemerintahan Hindia Belanda. Baik dalam novel-novel Student Hijo (berbahasa Indonesia, 1919),Roso Merdiko (bahasa Jawa, 1924), maupun cerpen yang dimuat dalam koran Api. Dalam pertemuan para djoernalis tahun 1918 ia berani membagi 2 golongan pers Indonesia: 'pers item' yang di tangan kaum nasionalis dan 'pers putih' yang kolonialis.

Sampai tahun 30-an, ketika Sutan Takdir Alisyahbana yakin bahwa sastra mampu mendidik bangsa, tokoh utama Pujangga Baru ini juga tidak menyebut-nyebut realisme sosialis, meskipun 'seni bertendens' yang kemudian diperkenalkannya nyaris mirip dengan aliran sastra yang dikukuhkan dalam kongres pertama Persatuan Pengarang Soviet (1934) itu. Aliran ini menghendaki sastra 'mengabdi' rakyat dan karenanya harus menyesuaikan diri dengan ideologi dan program politik Partai Komunis.

Syahrir

Jelas bahwa jauh sebelum mengenal realisme sosialis, para pengarang Indonesia sudah melaksanakan tugas sosialnya. Dan sesudah itu, hampir semua tokoh Pujangga Baru (terutama Takdir) begitu getol berbincang tentang peranan pengarang sebagai pendidik bangsa. Dalam hal…

Keywords: Budiman S. HartoyoSuwarsih DjojopuspitoDjambatanPujangga BaruMarco KartodikromoMaxim GorkiLu HsunSutan Takdir AlisyahbanaSugondo Djojopuspito
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16

Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…

U
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16

Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…

K
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16

Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…