Musik Kamar, Tidak Sendirian
Edisi: 14/06 / Tanggal : 1976-06-05 / Halaman : 34 / Rubrik : MS / Penulis :
BESAR perhatian yang didapat ensemble Jakarta -- pimpinan Suka Hardjana--yang tampil di Teater Terutup TIM, Jakarta, 19 Mei yang lalu. Ini benar-benar babak baru untuk musik serius yang mendapat angin baik akhir-akhir ini. Sejumlah penonton terpaksa pulang karena tidak kebagian karcis. Yang berhasil masuk, meskipun sedikit menyumpah-nyumpah dalam hati karena udara sangat gerah, toh tertib dan tekun mendengarkan. Tampaknya mereka bukan orang-orang baru, karena gampang dikenal. Rupanya sebuah masyarakat kecil telah terbentuk. Ini merupakan tempurung yang nyata bahwa kehidupan musik jenis ini tidak lagi hanya ilusi. Perkara ada unsur-unsur snob di balik entusiasme mereka, tentu saja tidak usah ditutup-tutupi. Sebab hal itu terjadi juga di beberapa bidang lain -- teater "kontemporer" misalnya. Mungkin juga hanya pada awalnya.
Kurang Darah
Layar pentas telah terkuak sejak semula. Lima buah kursi kosong yang sunyi, seakan telah memainkan…
Keywords: Musik LPKJ, Suka Hardjana, Nusyirwan Lesmana, Soedarto, Soedomo, Soedarmadi, Ludwig van Beethoven, Kwintet A Mayor, Mozart, L.E. Soemaryo, Ensemble Jakarta, Carl Maria von Weber, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…