Emas-emas Yang Mencurigakan
Edisi: 22/06 / Tanggal : 1976-07-31 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :
LAPANGAN terbang Kemayoran tak begitu ramai di malam Minggu 17 Juli yang lalu. Di depan terminal tak kelihatan ada pesawat. Tapi sebuah DC-9 yang mendarat dari Medan sekitar jam 9 malam -- bernomor register PKGNG dan nomor penerbangan GA-187 lebih suka parkir di kejauhan.
Ini menimbulkan kecurigaan seorang petugas sekuriti Garuda yang sedang dinas di sana. Tak ayal lagi sang petugas -- namanya MCH -- menstarter sepeda motornya mendatangi pesawat itu. Dia langsung menemui kapten pesawat dan ko-pilot yang siap turun tangga dan masing-masing menjinjing koper. Seraya menepuk bahu kapten pilot DH, petugas keamanan itu berkata: "Berat betul oleh-olehnya, kep". Tak lama muncul seorang petugas Bea Cukai bersepeda, yang rupanya sudah diberitahu oleh sekuriti itu. DH dan W diminta membuka 2 koper yang mencurigakan itu. Tapi DH menjawab, bahwa kuncinya hilang. Kedua pilot itu pun diminta unuk datang ke kantor Bea Cukai di Kemayoran. Permintaan ini disetujui DH. Tapi begitu mobil kombi Garuda yang membawa DH dan W keluar terminal, mereka ternyata menuju ke kantor tempat berkumpulnya awak pesawat di Kemayoran.
Melihat gelagat yang kurang baik itu MCH yang menguntit langsung mengejarnya. Ia menyilangi kombi itu dengan motornya. Timbul ribut-ribut sebentar. Tapi oleh MCH supir kombi inl diperintahkan untuk menuju ke kantor B & C. Fihak polisi yang bertugas di situ dengan cepat turun tangan. Karena ternyata kedua koper itu, setelah dibuka petugas B & C. berisi 48 kilogram emas, berupa lempengan 24 karat (gold bullion)
Siasat DK
Merasa ketangkap basah kapten pilot DH mengaku. Dalam pengakuannya, DH menyebutkan nama DK, seorang kapten pilot yang lebih senior, yang meminta DH membawa 2 koper itu. Adalah DK yang paginya mengemudikan pesawat DC-9 itu, dengan rute Jakarta-Medan-Singapura-Medan dan kembali ke Jakarta. Rupanya di Singapura itulah kapten pilot DK telah dititipi 2 koper tadi. Koper itu disembunyikan di suatu tempat yang dianggap aman dari pemeriksaan,…
Keywords: Penyelundupan Emas, PT Garuda, Wiweko, Kapten Pilot DH, Pilot DC-9, Ali Said, Operasi 902, Subari, Singgih SH, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?