Setelah "kejutan Akhir Agustus"

Edisi: 29/06 / Tanggal : 1976-09-18 / Halaman : 49 / Rubrik : EB / Penulis :


SEPULANG dari penandatanganan tarip angkutan baru LNG di Tokyo awal September lalu, Dirut Pertamina Mayjen Piet Haryono kembali sibuk mengurus mmyak. Setelah Enam Besar menyetujui ketentuan baru pemerintah, kini tiba giliran 7 kontraktor minyak 'bagi hasil' yang termasuk kategori II, yang memiliki cadangan di bawah 100 juta barrel. Di antara yang tujuh itu, Asamera sudah menandatangani ketentuan baru itu 12 Agustus lalu. Kontraktor bagi hasil yang tertua di Indonesia itu diperkirakan punya cadangan 14,3 juta barrel dengan produksi 6,4 juta barrel setahun.

Bagaimana lainnya? Piet Haryono, yang ditemui TEMPO pekan lalu mengatakan hal itu hanya soal waktu. "Praktis cuma tiga yang belum", katanya. Dia tak menyebut nama. Tapi sebuah sumher penting di Pertamina menyatakan kontraktor City Service (ICSI) sudah menandatangani ketentuan bagi hasil yang baru Rabu siang 8 September lalu. City Service memiliki cadangan kurang…

Keywords: LNGPertaminaPiet HaryonoHuffcoAssociated Australian ResourcesAARLCalasiatic & TopcoCaltexSun OilKaltim ShellGulfPhillipsAgipPetromer Trend
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…